Page 344 - Prosiding Agraria
P. 344

Implikasi Program Redistribusi Tanah Terhadap Cadangan Karbon   329
                                                Berdasarkan Perubahan Penutup Lahan di Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi

             waktu sepuluh tahun terakhir di Kabupaten Batang Hari, hal ini mempengaruhi perubahan tutupan lahan yang
             berdampak pada lingkungan. Makalah ini mengkaji implikasi Program Redistribusi Tanah terhadap pelestarian
             cadangan karbon dan menyoroti signifikansinya dalam memitigasi perubahan penutup lahan dan emisi karbon
             di Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi. Penggunaan metode difference stock, luas penutup lahan di wilayah
             yang telah diredistribusi dan stok karbon di wilayah tersebut dibandingkan. Selama periode sepuluh tahun (2013-
             2023), wilayah yang termasuk dalam program redistribusi tanah mengalami peningkatan cadangan karbon akibat
             perubahan penutup lahan. Di Kabupaten Batang Hari jenis penutup lahan berkontribusi dalam serapan karbon
             paling tinggi dari tutupan lahan hutan lahan kering, perkebunan dan hutan mangrove, sedangkan cadangan
             karbon yang sedikit berkontribusi dari tutupan lahan tanah terbuka, pemukiman dan sawah. Melalui analisis
             dinamika penutup lahan dan implikasi kebijakan pada periode waktu yang berbeda, studi ini menjelaskan peran
             inisiatif  redistribusi  tanah  dalam mempertahankan  stok karbon  dan berkontribusi  pada  tujuan konservasi
             lingkungan yang lebih luas.
             Kata Kunci: Redistribusi tanah, Stok karbon, Penutup lahan, Batang Hari


             A.  Pendahuluan

                  Presiden Republik Indonesia memberikan  amanat kepada Kementerian  Agraria  dan
             Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional  (Kementerian ATR/BPN) untuk ikut andil dalam
             pembangunan berkelanjutan dalam rangka mitigasi perubahan iklim dengan memasukkan

             beberapa kebijakan. Salah satu kebijakan strategis Kementerian ATR/BPN pada tahun 2024
             adalah mewujudkan penataan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang yang berkualitas.
             Tata ruang nasional dan daerah diharapkan dapat menciptakan pembangunan ekonomi yang
             inklusif dan berkelanjutan serta upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim melalui
             green economy. Penataan ruang mengedepankan aspek keberlanjutan lingkungan yang lestari

             dapat menekan laju efek Gas Rumah Kaca (GRK) (Albrechts, 2004). Kebijakan penataan ruang
             yang dilakukan  Kementerian ATR/BPN salah satunya  melalui  kebijakan program reforma
             agraria berupa program penataan hak atas tanah melalui program redistribusi tanah (Pahlevi

             et al., 2021).
                  Pemberian hak atas tanah kepada lahan masyarakat melalui beberapa tahapan mulai dari

             penetapan lokasi Tanah Objek Reforma Agraria (TORA), penetapan lokasi redistribusi tanah,
             penyuluhan, inventarisasi subyek dan obyek redistribusi tanah, pengukuran bidang tanah
             obyek  redistribusi,  sidang Gugus  Tugas Reforma  Agraria (GTRA)  Kabupaten,  penerbitan

             Surat Keputusan hak atas tanah, penerbitan dan pembukuan sertipikat hak atas tanah, serta
             pembagian sertipikat hak atas tanah kepada masyarakat. Redistribusi Tanah merupakan salah
             satu program penataan aset yang berpedoman pada Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2023
             Percepatan Pelaksanaan Reforma Agraria. Sertipikat hak atas tanah program redistribusi tanah
             mengatur pemegang hak atas tanah untuk tunduk pada batasan-batasan tertentu, termasuk

             larangan untuk mengalihkan hak atas tanah dalam jangka waktu 10 tahun dan atas izin kepala
             kantor pertanahan/pejabat berwenang. Selain itu, pemilik tanah diwajibkan untuk menjaga
             patok batas  tanah,  menjaga kesuburan  tanah,  dan memanfaatkan  tanah  secara lestari.

             Batasan dan kewajiban yang melekat pada pemegang hak atas tanah program redistribusi
   339   340   341   342   343   344   345   346   347   348   349