Page 537 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 537
Organisasi Migran dan Dampak Kampung Halaman
perdesaan, seringkali berasal dari desa-desa terpencil dalam
minisipalitas asal mereka. Bagi perdesaan Meksiko,
pertimbangkan implikasi dari fakta bahwa berjuta buruh
pertanian Meksiko yang berhasil memperoleh ijin tinggal
permanen AS berdasarkan reforma Imigrasi tahun 1986
sama jumlahnya dengan seperenam dari jumlah penduduk
laki-laki dewasa Meksiko waktu itu (Martin 2005, 6). Sei-
ring dengan terus bertambahnya jumlah desa, dari perba-
tasan wilayah utara sampai ke wilayah Suku Mayan di timur
laut, laki-laki dan perempuan muda semakin berharap
untuk bisa bermigrasi, ketimbang merajut masa depan
mereka di perdesaan Meksiko.
Sementara proses migrasi lintas-batas ini merepre-
sentasikan fase saat ini proses struktural yang yang telah
berlangsung selama seabad, langkahnya dipercepat oleh
pilihan kebijakan sadar. Dalam forum Harvard tahun 1991,
yang kemudian menjadi wakil menteri Pertanian Meksiko,
Luiz Tellez, meramalkan perubahan besar dalam pertanian
masyarakat Meksiko. Ia memperkirakan bahwa dalam satu
dekade mendatang, jumlah populasi pertanian yang aktif
secara ekonomi akan mengalami penurunan dari 26 persen
menjadi 16 persen—berkat tiga reforma kebijakan
perdesaan pemerintaan Salinas— North American Free
Trade Agreement, penghapusan subsidi terhadap pen-
dukung produksi bagi pertanian keluarga dan serta
reformasi Konstitusional yang mendorong sertifikat indi-
vidual tanah-tanah reforma agraria. 243
243 Untuk analisis dari titik balik politis itu, yang mendahului
pemberontakan Zapatista, lihat Fox (1994). Perhatikan bahwa
reformasi konstitusional tidak menimbulkan privatisasi dan
penjualan tanah individu yang luas. Sebagian besar masyarakat land
reform mengikuti hukum sejauh mereka setuju untuk
mengkonfirmasi batas-batas tanah kolektif dan tanah keluarga, dan
kecenderungan terhadap komodifikasi dan penyewaan tanah yang
523

