Page 538 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 538
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
Berdasarkan sensus penduduk Meksiko tahun 2000,
25% dari populasi masih mendiami tempat-tempat pemu-
kiman dengan jumlah penduduk kurang dari 2.500 jiwa.
Hal ini mementahkan ramalan Tellez, khususnya ketika
kita lihat bahwa ambang resmi untuk mendefinisikan arti
wilayah perdesaan ternyata sangat rendah. Namun,jika
dilihat pada jumlah populasi yang ‘aktif secara ekonomi’
dalam pertanian, maka ramalan Tellez bisa dikatakan
sangat tepat mengenai sasarannya. Berdasarkan hasil dari
National Employment Survey yang paling baru, dlapangan
kerja pertanian mengalami penurunan dari 24% di tahun
1991 menjadi kurang dari 15% di tahun 2005 (INEGI n.d.).
Sebuah hasil penelitian lain yang serupa menemukan
hilangnya 1,3 juta pekerjaan dalam bidang pertanianantara
tahun 1993 dan 2002 (Polaski 2003, 20). Semua data ini
menunjukkan adanya perbedaan tajam antarapopulasi yang
tinggal di perdesaandengan populasi yang hidup dari
perdesaan. Pertumbuhan jumlah populasi perdesaanyang
tidak hidup dari pertanian memiliki implikasi besar bagi
masa depan kehidupan publik di perdesaan.
Pada tahun 2000, hanya 6 tahun setelah implementasi
NAFTA, data sensus nasional menunjukkan adanya
peningkatan angka migrasi internasional, dengan 96,2%
dari kotamadya-kotamadya negeri itu melaporkan adanya
‘ekspulsi’ tenaga kerja internasional. Angka migrasi yang
meningkat dikombinasikan dengan rendahnya angka
kelahiran mengakibatkan depopulasi yang menyebar luas
dalam yang disebut dengan wilayah ‘pengirim’: antara
tahun 2000 sampai 2005, 33% kotamadya Mexico mela-
porkan angka pertumbuhan penduduk negatif. Sebagai
sudah berjalan lama tersebut diakselerasi, tapi sangat sedikit ejidos
yang mengalami tahap akhir privatisasi lengkap - keputusan yang
diserahkan hukum ke tangan masyarakat (misalnya, Cornelius dan
Myhre 1998).
524

