Page 588 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 588
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
puraan, dan sebagainya—yang mungkin memiliki
konsekuensi politik atau sosial-ekonomi yang signifikan,
membuka lahan baru dalam mengkonseptualisasikan
protes dan menganalisis kontur dan konsekuensi per-
tarungan agraria. Di sisi lain, ketika gerakan-gerakan sosial
radikal semakin berkurang dan pesimisme ideologis me-
nyebar di kalangan akademisi dan pengorganisir, teori Scott
tentang perlawanan sehari-hari menjadi lebih luas,
memberikan lebih banyak dampak negatif. Hal itu
memberikan kontribusi pemberian peran kembali para
petani tidak sebagai mereka yang mampu mengubah
kondisi sejarah baru, tetapi secara relatif sebagai agen yang
lemah yang perjuangan-perjuangannya lebih banyak
beradaptasi secara defensif terhadap perubahan.
Kebangkitan global pergerakan perdesaan selama dua
dekade terakhir, serta fenomena gerakan agraria trans-
nasional terorganisir, memproblematisasi formulasi Scott.
Secara khusus, mereka meminta kami untuk mempertim-
bangkan pertanyaan mengapa perlawanan sehari-hari harus
tersembunyi dan dihargai, dan mempertimbangkan secara
historis keadaan dimana perlawanan tersembunyi para
petani muncul atau mulai melakukan aksi-aksi bersama
secara terbuka. Kontribusi ini saya lakukan bukan ber-
maksud untuk memperdebatkan atau mengkritik model
sosiologis Scott. Sebaliknya tujuan saya adalah memberi
perhatian pada pertanyaan di atas dengan memfokuskan
pada pengalaman di Cina, di mana sejak pertengahan tahun
1980-an protes bersama para penduduk pedesaan dan
pemberontakan-pemberontakan telah menjadi hal yang
biasa. Melibatkan puluhan juta orang, aktivisme politik,
saya membuktikan, bahwa semua itu telah menjadi bentuk
sehari-hari politik petani Cina .
Dalam menganalisis perkembangan perlawanan
terbuka yang terus-menerus petani Cina, sebagai titik
574

