Page 593 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 593

Dari yang Tersembunyi sampai yang Terbuka

               di seluruh dunia (Fewsmith 2007,9). Perpecahan dan
               kesenjangan daerah juga semakin dalam ketika daerah
               pesisir menjadi tempat utama investasi asing langsung dan
               industrialisasi perkotaan maupun pedesaan, sementara
               dalam proses ini daerah pertanian pedalaman sebagian
               besar tetap terabaikan. Antara tahun 1978 dan tahun  2003,
               misalnya, 86 persen dari total investasi asing langsung
               mengalir ke daerah pesisir timur dan selatan, sedangkan
               hanya 9 persen yang mengalir ke daerah pusat dan 5 persen
               ke barat (Li C. 2006,21). Hal  lain yang sama  mencoloknya
               adalah  semakin tingginya disparitas pendapatan desa-kota
               -pendapatan perkotaan di tahun 2005 rata-rata 3,2 kali
               pendapatan  di daerah pedesaan(Kahn 2005, 3).
                    Memang hanya dalam beberapa tahun pertama
               peralihan Cina menuju marketisasi China sajalah  yang
               membuat pedesaan secara keseluruhan mendapat keun-
               tungan yang nyata. Dari tahun 1978 hingga 1984, penda-
               patan pedesaan meningkat rata-rata 15 persen per tahun.
               Akan tetapi, setelah tahun 1984, produsen pedesaan meng-
               alami beberapa kesulitan. Peningkatan produksi awal yang
               diperoleh dari pertanian keluarga setelah pembubaran
               komuni rakyat tidak dapat dipertahankan, pemerintah
               menurunkan harga kuota, biaya input naik, dan beban pajak
               para petani meningkat tajam. Akibatnya, pendapatan
               pedesaan mulai bergerak lamban, mengkerut dan di
               beberapa daerah bahkan bergerak mundur (Hart-Landsberg
               dan Burkett 2004, 34, 40). Pengenaan pajak yang terlalu
               tinggi, penggelapan dan privatisasi de facto oleh kader lokal
               perusahaan kota kecil dan desa  (TVEs), yang  tercipta dari
               asetkomuni dan membantu mensubsidi pertanian,
               memperburuk kecenderungan ini (Greenfield dan Leong
               1997, 107-8). Akibatnya, dari pertengahan 1980-an ada
               persepsi umum yang berkembang di daerah pedesaan
               bahwa dalam kesibukan Cina untuk menjadi kayadaerah
               pedesaan sedang ditinggalkan. Dalam sindiran tajam


                                                                  579
   588   589   590   591   592   593   594   595   596   597   598