Page 597 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 597
Dari yang Tersembunyi sampai yang Terbuka
(lebih sering kader) dengan merusak properti mereka,
meracuni ternak dan unggas mereka, dan menebangi
pohon-pohon mereka (Bernstein 1994, 63; Bernstein dan
Lu 2003, 120; Li dan O’Brien 1996, 29). Hal ini sesuai
dengan konseptualisasi Scott dalam gaya yang hampir
seperti buku sekolahan tentang perlawanan sehari-hari. Di
paruh kedua tahun 1980-an aksi bersama terbuka juga mun-
cul. Melewati tahun 1990-an, persoalan penyalahgunaan
pajak dan berbagai aspek kekuasaan lokal korup lainnya
mendominasi agenda protes. Kemudian, penyitaan tanah
oleh pejabat-pejabat dan kader lokal menjadi fokus utama
protes. Seperti yang telah saya tulis secara rinci di tempat
lain tentang perjuangan pada periode sebelumnya (Walker
2006), saya hanya akan memberikan gambaran singkat
mengenai perjuangan itu di sini, dan kemudian akan ber-
alih, secara lebih rinci, pada masalah-masalah perampasan
tanah dan pemberontakan terhadap mereka.
Dari tahun 1980 sampai sekarang, sebagian besar
pertikaian pedesaan telah dilokalisasi dan dikecilkan
skalanya, seringkali hanya melibatkan beberapa atau
bahkan hanya satu desa. Struktur formal organisasi juga
tidak ada. Pola pembangunan ini dapat dijelaskan oleh
fakta bahwa karena masalah yang dihadapi para petani-
baik yang berasal dari proses akumulasi global atau do-
mestik atau kebijakan negara yang sering diasosiasik – yang
berperan dalam konteks kekuasaan lokal, sebagian besar
perlawanan mengambil bentuk lokal. Pada saat yang sama,
baik pertikaian lokal ‘Selular’, yang juga mencirikan aksi
bersama pekerja perkotaan (Lee 2007), maupun kurangnya
pengembangan organisasial formal mencerminkan
pengendalian pada perbedaan pendapat yang diterapkan
oleh negara pusat China.
Pada contoh pertama, pemerintah Cina melarang
pembentukan organisasi otonom di wilayah-isu yang secara
politik sensitif, seperti hak asasi manusia atau buruh. China,
583

