Page 601 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 601
Dari yang Tersembunyi sampai yang Terbuka
menjadi hal yang biasa. Sebuah laporan pemerintahan
tingkat atas menunjukkan bahwa pada tahun 1993 total
8.200 pejabat kotapraja dan kabupaten luka-luka atau
terbunuh. Laporan itu juga mencatat, dengan kekhawa-
tiran, bahwa ‘di beberapa desa para petani secara spontan
mendirikan berbagai jenis organisasi, termasuk organisasi
agama atau organisasi bersenjata, untuk menggantikan
pemerintah dan partai. Mereka telah menetapkan sistem
perpajakan mereka sendiri ‘(seperti dikutip Perry 2003,264).
Di desa-desa ‘pelarian’ lainnya, dengan keputusan bulat
penduduk berhenti membayar pajak dan semua orang di
desa, termasuk wanita, mengangkat senjata untuk men-
cegah pemungut pajak atau pejabat yang berusaha masuk
desa mereka. Contohnya, di Wugao di propinsi Anhui, di
mana jenis perlawanan seperti ini berlaku, sdi akhir tahun
1990-an 22 dari 29 desa di kotapraja dengan tegas menolak
untuk terus membayar pajak atau mengumpulkan padi
(Chen dan Wu 2006, 163-4).
Bentuk-bentuk kolektivitas baru juga bermunculan
pada tahun 1990-an, terutama selama paruh akhir dekade
ini. Beberapa beroperasi di tingkat desa dan antar-desa di
bawah nama ‘Komite Otonomi Petani’ dan ‘Komite
Persatuan Petani’. Beberapa organisasi, seperti ‘Komite
Revolusi Petani’ dan ‘Komite Komando Pemberontakan
Petani’, mengasumsikan tujuan yang lebih lebih politik
radikal. Organisasi pemberontakan tersembunyi yang lebih
besar juga dibentuk, bersama dengan aksi yang tampak
terkoordinasi yang menyebar di sejumlah daerah dan/
atau yang muncul di beberapa propinsi secara serempak
(Belanda 1999, 10; Thornton 1999, 25, 2004, 93, 98). Aksi-
aksi besar selama musim panas tahun 1997 menggam-
barkan hal ini. Di dalam pergolakan-pergolakan itu 70.000
,200.000, 120.000 dan 200.000 peserta di ibukota provinsi
Anhui, Henan, Hubei dan Jiangxi masing-masing
587

