Page 603 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 603

Dari yang Tersembunyi sampai yang Terbuka

               bahwa kerusuhan sosial di pedesaan merupakan ancaman
               terhadap kekuasaan. Sebagai reaksi dari hal tersebut,
               pemerintah pusat telah mengambil langkah populis yang
               di rancang untuk ‘meringankan beban petani’ , terutama
               dalam beberapa tahun terakhir, dengan demikian, meng-
               hilangkan perbedaan pendapat. Langkah ini termasuk
               pengurangan pajak yang memuncak pada penghapusan
               pajak pertanian pada tahun 2006, menambah subsidi di
               sektor pedesaan (sebagian besar untuk pemerintah daerah
               yang  kekurangan dana), subsidi langsung kepada para
               petani untuk produksi gandum dan undang-undang tenaga
               kerja bagi buruh migran (Li C. 2006, 2 ‘Rural Tax’ ; 2003
               ‘Threat of Rural’;  2002; ‘ Wen Jiabao; ‘’ 2003).
                    Pada tingkatan tertentu, kebijakan ini merupakan
               hasil penting dari perlawanan atas pajak dan pertikaian
               pedesaan pada tahun 1980-an dan 1990-an yang berkelan-
               jutan. Meskipun protes individu sering menemui keber-
               hasilan parsial, jika ada, efek kumulatifnya adalah memaksa
               negara untuk memberikan kelonggaran pajak. Di sisi lain,
               hal tersebut sangat tepat dilakukan ketika  konflik agraria
               semakin intensif pada isu perampasan tanah. Lagi pula,
               protes individu ini mengimbangi kelonggaran dengan
               sebuah program baru represi dan kontrol yang semakin
               ketat, dan  dengan demikian sampai pada tingkat yang
               menghapuskan toleransi telah diperlihatkan pada tahun
               1980-an dan tahun 1990-an bagi protes pedesaan yang tetap
               dalam skala kecil, hanya menargetkan  para pemimpin
               daerah, dan tidak mengasumsikan bentuk politik yang
               tegas. Tindakan tegas termasuk dalam penggunaan polisi
               bersenjata, pasukan paramiliter, gas air mata dan senjata
               lainnya, penangkapan yang lebih sering, penggunaan teknik
               baru yang lebih canggih, seperti ‘ pasukan penculik’ untuk
               menangkap para pemimpin protes, pembentukan pasukan
               khusus, unit-unit polisi anti huru hara bersenjata ditem-
               patkan di 36 kota, dan pembentukan 30.000 stasiun polisi


                                                                  589
   598   599   600   601   602   603   604   605   606   607   608