Page 608 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 608
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
Di daerah pedesaan serta kota-kota besar, ‘agen-agen
negara’ ini menggunakan ketamakan dan cara kekerasan
untuk mengumpulkan kekayaan bagi diri mereka sendiri
dan untuk mendapatkan sumber pendapatan baru bagi
pemerintah daerah yang kekurangan dana dan administrasi
lokal yang semakin gendut. Akibatnya, transfer ilegal,
penyewaan atau pengambilalihan tanah yang disewakan
kepada petani tanpa memberikan pengetahuan tentang
transaksi itu kepada mereka sebelumnya, pemaksaan
perampasan dan dan pendudukan tanah pertanian para
penduduk desa, penyimpanan dan pemotongan seluruh
atau sebagian dana yang ditujukan sebagai ganti rugi bagi
petani dan/atau pemindahan tempat tinggal, kurangnya
lahan kerja bagi penduduk yang kehilangan tanah mereka
dan penggunaan ancaman atau kekerasan dalam men-
dapatkan persetujuan dari penduduk desa yang menolak
permintaan mereka menjadi hal yang biasa di antara para
pejabat dan kader yang merebut tanah petani ‘(Tang et al
1993;. Wen dan Zhu 1996; Yao 2003, 1).
Kekerasan pidana yang disahkan secara resmi
Selanjutnya, pemerintah daerah, atau persekutuan
bisnis mereka dengan persetujuan pemerintah , semakin
sering menggunakan kekuatan yang diorganisir secara
pribadi terorganisasi –kadang anggotaorganisasi kriminal—
untuk melaksanakan pengambilalihan secara paksa mau-
pun okupasi tanah pertanian, serta melakukan kekerasan
pada penduduk desa untuk memaksa mereka untuk patuh.
Kejahatan terorganisir (heishehui zuzhi , atau secara
harfiah, perkumpulan gelap) muncul di Cina pada akhir
tahun 1980-an, dan organisasi-organisasai kriminal bergaya
mafia (heishehui xingzhi de fanzhuituanhuo ), termasuk
organisasi Triad internasional yang terkemuka yang ada
sejarahnya dapat dilacak sampai kekaisaran China, semakin
meningkat dalam jumlah dan kekuatannya pada tahun
594

