Page 611 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 611

Dari yang Tersembunyi sampai yang Terbuka

               kemudian penduduk desa mengetahui bahwa pemerintah
               di Beijing hanya mengirim kembali keluhan mereka pada
               pegawai pemerintah yang merampas tanah. Pada musim
               semi tahun 2004 ketika pemerintah setempat merampas
               sebidang tanah lainnya, penduduk desa memutuskan untuk
               melakukan protes dengan tidak mengerjakan tanah mereka
               yang masih tersisa dan bertahan dengan makan dari
               cadangan gandum desa. Penolakan untuk bercocok tanam
               ini sangat provokatif, karena para pejabat ini  bertanggung
               jawab atas produksi setempat. Penduduk desa juga mulai
               gelombang baru aksi duduk menghalangi pembangunan
               di sebidang tanah, dan sekali lagi polisi datang dan mulai
               menangkapi orang. Sampai di situ para penduduk merasa
               frutrasi, putus asa dan marah sehingga ratusan dari mereka
               merampas  markas partai komunis desa serta memasang
               penutup  selama lima bulan. Namun upaya mereka tidak
               menghasilkan hasil positif danpada akhirnya pemerintah
               mengirim 2.000 pasukan paramiliter untuk menghalau
               secara paksa para pemrotes dan menangkap para pemim-
               pinnya . Serangan ini melumpuhkan protes-rprotes. Seperti
               yang dikatakan salah seorang wanita: “. Tak ada yang akan
               berani protes sekarang Semua orang takut.”(Yardley 2005,
               4A, 2004, 2).
                    Ratusan warga desa Sanchawang menderita luka-luka
               tapi tidak ada yang  tewas. Namun, dalam beberapa tahun
               terakhir,  seiring meningkatnya kejahatan preman  dan
               pemerintah mempersenjatai pasukan paramiliter dengan
               peluru asli dan bukannya peluru karet, banyak penduduk
               desa tewas dalam beberapa konfrontasi. Di desa Shengyou
               di Propinsi Hebei pada tahun 2005, dengan persetujuan
               dari pemerintah setempat, kontraktor pembangunan
               mengirim 300 preman berhelm bersenjatakan senapan
               berburu, pipa logam dan sekop untuk mengusir penduduk
               desa yang menempati tanah yang telah disita oleh pe-
               merintah lokal. Dalam konfrontasi yang terjadi kemudian,


                                                                  597
   606   607   608   609   610   611   612   613   614   615   616