Page 605 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 605
Dari yang Tersembunyi sampai yang Terbuka
Cakupan dan Skala dari ‘Enclosure Movement’
Kemungkinan yang semakin banyak bagi investasi
asing mendasari kegilaan,terutama pada tahun 1992 dan
1993, untuk membuat traktat atas tanah yang tersedia
untuk disewakan di ‘zona perkembangan ekonomi’ (jijngji
kaifa qu). Untuk menciptakan zona inipara pejabat korup
sering bekerja sama dengan mitra real estate asing, menya-
lahgunakan wewenang mereka dan melakukan penggu-
suran terhadap penduduk perkotaan maupun perampasan
tanah pertanian di pedesaan. Provinsi Guangdong memu-
lainya , dengan pemagaran tanah yang segera meluas ke
seluruh provinsi seiring dengan perusahaan-perusahaan
real-estate Hong Kong yang menyalurkan investasi ke
dalam zona pembangunan. Propinsi-propinsi dan kota-kota
pesisir lainnya segera mengikuti, seperti Propinsi Zhejiang,
di mana lebih dari 600 zona pembangunan dan kawasan
industri didirikan (Miao 2003).
Dari paruh kedua tahun 1990-an, laju urbanisasi
semakin cepat serta desakan untuk pembangunan real es-
tate, penurunan pendapatan pemerintah daerah yang
timbul dari perubahan kebijakan pajak, dan keserakahan
pribadi kader bergabung untuk mempercepat laju peram-
pasan tanah. Jumlah hilangnya lahan subur memper-
lihatkan kecenderungan ini. Berdasarkan Biro Statistik
Negara, 27,5 juta persegi mu tanah hilang antara tahun
1986 dan tahun 1995 (Gilboy dan Heginbotham 2004, 256);
dan, seperti yang dilaporkan oleh Departemen Pertanian,
total tanah menurun hampir 120 juta mu dalam delapan
tahun dari tahun 1996 sampai 2004, atau rata-rata 14,25
juta mu setiap tahun (He 2007, 51; 2004 Cody, 1A).
Dalam jangka waktu 20 tahun, kemudian, Cina
mengalami ‘enclosure movement’ yang belum pernah
terjadi sebelumnya di seluruh dunia, sehingga mengha-
silkan penjarahan (disposesi)—dalam banyak kasus
591

