Page 51 - ESSAI AGRARIA 22.indd
P. 51
berarti ketersediaan tanah sifatnya terbatas, sedangkan banyak
manusia membutuhkannya; (3) Tanah bersifat transferability atau
dengan kata lain Hak Atas Tanahnya mudah untuk dialihkan/
dipindahtangankan; (4) sistem pada administrasi pertanahan yang
belum sepenuhnya menjamin keamanan dari pemegang hak atas
tanah (Sutaryono, 2021).
Akhir-akhir ini kasus mafia tanah sangat marak dan menjadi
realitas sosial. Terdapat 180 kasus mafia tanah dari tahun 2018
hingga 2021 yang terdiri dari kasus masuk ke pengadilan, kasus
yang sudah P21 (hasil penyidikan sudah lengkap dan siap untuk
dilimpahkan ke Kejaksaan) serta kasus yang telah ditetapkan
tersangkanya (Polri, 2021).
Metode yang digunakan pada Esai ini adalah studi literatur.
Teknik terhadap pengumpulan data melalui studi kepustakaan
dan pengumpulan data sekunder. Data yang digunakan dalam
penelitian ini berasal dari Kementerian ATR/BPN, jurnal dan
sumber pustaka lainnya dengan fokus masalah mafia tanah dan
upaya penyelesaiannya. Analisis yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif. Menurut I Made Winartha (2006) analisis deskriptif
kualitatif merupakan analisis terhadap suatu kondisi dari
berbagai data yang dikumpulkan baik dari penelitian terdahulu
maupun data yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintahan.
Studi ini dilakukan dengan menganalisis data pertanahan yang
berasal dari penelitian yang pernah ada, maupun data yang
berasal dari Kementerian ATR/BPN.
Mafia Tanah
KBBI mendefinisikan mafia sebagai suatu perkumpulan
yang sifatnya tersembunyi dan berupaya melakukan kejahatan
(Sutaryono, 2021). Sedangkan arti Mafia Tanah dalam Petunjuk
Teknis tentang Pencegahan dan Pemberantasan Mafia Tanah
40 Akselerasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Pertanahan dan Tata Ruang
Menuju Sebesar-Besarnya Kemakmuran Rakyat