Page 53 - ESSAI AGRARIA 22.indd
P. 53

memberikan batasan-batasan dalam melakukan suatu kewajiban
            melalui peraturan  (Richo,  2018).  Sedangkan upaya represif
            merupakan pemberian  sanksi/hukuman  yang  bertujuan untuk
            menyelesaikan sengketa yang terjadi akibat perbedaan kepentingan
            (Zennia, 2020).


            Penanganan Kasus Mafia Tanah
            A.  Tindakan penyertaan Mafia Tanah
               Kasus Mafia Tanah tidak serta merta langsung menyalahgunakan
               tanah  milik  pihak  lain.  Melainkan  diawali  dengan  tindakan-
               tindakan  manipulasi  tertentu  yang  melibatkan  pihak  lain.
               Sesuai Pasal 55 ayat (1) KUHP, penyertaan adalah pihak yang
               melakukan (pleger),  menyuruh melakukan (doen pleger) dan
               yang turut serta melakukan perbuatan (medepleger), sehingga
               mafia tanah tidak  dilakukan  sendirian.  Umumnya  mafia
               tanah  melibatkan  oknum  pegawai  BPN,  oknum  kepala  desa,
               oknum  notaris/Pejabat  Pembuat  Akta Tanah  (PPAT), oknum
               aparat penegak hukum serta oknum pada Lembaga peradilan.
               Oknum-oknum  tersebut bertindak  dengan menggunakan
               cara-cara yang  melanggar  hukum, secara  terorganisir,  tertata
               dan sistematis. Maka jelas jika praktik mafia tanah dilakukan
               oleh orang-orang yang pengetahuan pertanahannya baik serta
               mempunyai akses terhadap data, informasi, dan/atau dokumen
               pertanahan (Sutaryono, 2021). Berikut  tipologi  tindakan
               penyertaan Mafia tanah dan alternatif penyelesaiannya dalam
               upaya preventif/pencegahan.













            42    Akselerasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Pertanahan dan Tata Ruang
                  Menuju Sebesar-Besarnya Kemakmuran Rakyat
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58