Page 87 - ESSAI AGRARIA 22.indd
P. 87

keuntungan yang  besar  (Konsorsium  Pembaruan  Agraria,  2021).
            Kurang lebih terdapat enam pembagian peran pada mafia tanah
            kelas  teri,  antara  lain:  (a)  Pelaku  utama,  seringkali  diisi  oleh
            pengusaha  dan  petinggi  pemerintahan;  (b)  Pelaku  di lapangan,
            terdiri  dari  pemerintah daerah,  pemerintah desa,  polisi  atau
            tentara,  advokat,  hingga  pemuka  agama;  (c)  Pelaku  di bidang
            administrasi pertanahan, terdiri dari notaris atau PPAT (Pejabat
            Pembuat Akta Tanah) dan pelaku AJB (Akta Jual Beli); (d) Pelaku
            di kantor pertanahan, terdiri dari pejabat kantor pertanahan dan
            pejabat BPN (Badan Pertanahan Nasional); (e) Pelaku di bidang
            penerbitan hak atas tanah, terdiri dari pejabat tinggi kementerian
            yang memberikan keputusan  secara ilegal;  dan (f) Pelaku  di
            bidang peradilan, terdiri dari jaksa, advokat, hakim dan kepolisian
            untuk memenangkan gugatan pengusaha/mengalahkan gugatan
            masyarakat.
                Praktik  mafia  tanah setiap  tahun selalu  ada  bahkan
            dimungkinkan    mengalami    peningkatan.   KPA   setidaknya
            menyebutkan terdapat lima faktor penyebab masih adanya praktik
            mafia tanah, antara lain: (a) Pemilik modal masih menjadi subjek
            utama  dalam  pembangunan Indonesia melalui investasi; (b)
            Tingkat transparansi pertanahan yang minim; (c) Adanya konflik
            kepentingan di  antara  pejabat dengan  pengusaha;  (d)  Sistem
            administrasi pertanahan dan kehutanan yang buruk (ketimpangan,
            monopoli,  mal-administrasi, hingga  praktik kolutif  dan/atau
            koruptif dan (e) Lemahnya penegakan hukum di Indonesia.

                Metode  yang digunakan oleh  penulis dalam  menyelesaikan
            esai ini  adalah metode kualitatif melalui  pendekatan  studi
            literatur (kepustakaan)  yang mengutamakan berbagai bentuk
            literatur  untuk  memperoleh data  yang  valid  dan  hasil data
            deskripsi.  Terdapat dua  variabel dalam  penyusunan esai  ini,
            yaitu optimalisasi dan  strategi dengan  instrumen  penelitian



            76    Akselerasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Pertanahan dan Tata Ruang
                  Menuju Sebesar-Besarnya Kemakmuran Rakyat
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92