Page 261 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 261
252 Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan
yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
didukung dengan kemampuan finansial dan analisis kebutuhan,
mengingat kondisi sosial, budaya dan kebutuhan masyarakat, BPN
perlu melakukan pemilahan terhadap Objek Pendaftaran Tanah
berdasarkan ketelitian data spasial yang akan didapatkan. Dengan
pemilahan tersebut diharapkan cost atau pembiayaan untuk
pengukuran dapat ditekan sehingga sesuai dengan kemampuan
anggaran.
Pengukuran bidang tanah memerlukan biaya yang cukup tinggi.
Terkait dengan registrasi bidang tanah wilayah pesisir yang terbagi
ruang darat dan ruang perairan, terdapat perbedaan kebutuhan
data spasial antara wilayah darat dan air. Pengukuran 2 dimensi
di wilayah darat tentu tidak cukup untuk diimplementasikan di
wilayah perairan. Wilayah perairan memiliki komponen paling tidak
3 lapisan yaitu permukaan air, tubuh air dan dasar perairan yang bisa
jadi memiliki pemilikan, penguasaan, penggunaan, pemanfaatan
yang berbeda. Dengan problematika tersebut pengukuran secara
ideal adalah dengan melakukan pengukuran 3 dimensi.
Gambar 6 Objek Ruang dan Perairan
Namun demikian, pengukuran 3 dimensi memerlukan biaya
yang jauh lebih besar dibandingkan dengan pengukuran 2 dimensi.
Untuk itu pendekatan Fit For Purpose sebaiknya dilakukan.
Untuk objek perairan yang dimiliki oleh maasyarakat adat
ketelitian pengukuran bidang tanah bisa diturunkan dibandingkan
dengan objek perairan yang dimiliki oleh perusahaan atau badan