Page 62 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 62

Akses Reform dan Analisis Ekonomi Berbasis Potensi Wilayah:   53
                                        Studi Kasus di Kalurahan Genjahan, Gunung Kidul
                 Dari  kedua  tabel di atas dapat dilihat  bahwa  luasan  lahan
             produksi terbesar adalah untuk tanaman pisang dan mangga, yang
             masing-masing mencapai ±45% dari keseluruhan lahan produksi di
             komoditas ini. Hal ini disebabkan adanya program yang mewajibkan
             warga untuk menanam pisang di pekarangan rumah. Jenis pisang
             yang dikembangkan antara  lain adalah pisang raja, pisang  kapok,
             dan pisang uter. Program wajib tanam pisang ini ditujukan untuk
             membantu warga dalam memperoleh penghasilan untuk membayar
             Pajak Bumi  dan Bangunan  dari  hasil  penjualan buah  pisang,
             sedangkan daun  pisang  dapat digunakan  sebagai  pakan  ternak.
             Untuk hasil produksi sendiri, komoditas lengkeng dan jeruk yang
             paling dominan, dibandingkan dengan pisang dan mangga. Dalam
             hal  metode  pemasaran hasil  produksi komoditas  tanaman buah-
             buahan, maka metode pemasaran yang biasa dilakukan di Kalurahan
             Genjahan adalah sebagai berikut:
                 -   Dijual langsung  ke konsumen, ke  pasar, baik  pasar
                     tradisional maupun pasar Kalurahan;
                 -   Dijual melalui perantaraan tengkulak buah;
                 -   Seluruh  komoditas  juga dikonsumsi  sendiri  oleh warga,
                     kecuali jeruk dan alpokat.
                 Sampai dengan saat ini, penjualan komoditas melalui Koperasi
             Unit Kalurahan (KUD)/ Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMDes)/
             Lumbung Kalurahan/Kalurahan belum  dapat  dilakukan karena
             keterbatasan sumber daya dan sarana prasarana.

             c.  Tanaman Perkebunan
                 Perkebunan seluruhnya adalah perkebunan milik warga/rakyat,
             tidak ada perkebunan milik swasta atau negara. Adapun komoditas
             dan produksi dari perkebunan adalah sebagai berikut:
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67