Page 65 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 65
56 Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan
yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
Tabel 13. Analisis Produksi Tanaman Apotik Hidup
No Komoditas Luas Lahan Prosentase Hasil Prosentase
Produksi Luas Lahan Produksi Hasil Produksi
(Ha) Produksi (Ton/Ha) %
%
1 Daun Sereh 0.20 1.15% 0.14 2.95%
2 Mahkota Dewa 0.20 1.15% 0.30 6.33%
3 Jahe 11.00 63.22% 2.00 42.19%
4 Kunyit 5.00 28.74% 2.00 42.19%
5 Lengkuas 0.50 2.87% 0.20 4.22%
6 Daun sirih 0.50 2.87% 0.10 2.11%
Total 17.40 100.00% 4.74 100.00%
Sumber: Analisis data primer dan sekunder, 2022
Luasan lahan produksi jahe dan kunyit berbanding lurus dengan
hasil produksi kedua komoditas tersebut yang mendominasi dari
komoditas lain. Hal ini dipicu dengan adanya pertumbuhan industri
rumahan jamu tradisional di Kalurahan Genjahan. Tetapi industri
ini memiliki masih menghadapi kendala dalam hal pengemasan dan
pengawetan bahan jamu. Salah satu terobosan yang sedang dilakukan
adalah dengan melakukan pengkristalan produk jamu sehingga
dapat menambah waktu simpan sebelum sampai di konsumen akhir.
Sebagai contoh industri jamu tradisional adalah pembuatan wedang
jahe: 1 kg jahe ditambah 2,5 kg gula akan menghasilkan 15 botol jahe
wangi siap saji. Satu botol jahe ini dijual dengan harga Rp.15.000,-
(Lima belas ribu rupiah). Pendapatan kotor yang didapat Industry
ini dari pengolahan 1 kg jahe adalah Rp.225.000,- sebelum dikurangi
biaya operasional.
2. Produktivitas Sektor Kehutanan
Di Kalurahan Genjahan ternyata juga memiliki 3 komoditas
hasil Hutan Produksi di wilayahnya, yaitu Bambu, Jati, dan Mahoni.
Dilihat dari jumlah atau besaran produksinya, ketiga jenis tanaman
hutan tersebut cukup bervariatif, dari tingkat produksi yang rendah
hingga produksi yang tinggi. Jika dirinci lebih detail, jumlah atau
besaran produksi tanaman hutan ini dapat dilihat hasil produksinya
sebagai disajikan pada tabel 14 sebagai berikut: