Page 66 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 66
Akses Reform dan Analisis Ekonomi Berbasis Potensi Wilayah: 57
Studi Kasus di Kalurahan Genjahan, Gunung Kidul
Tabel 14. Analisis Produktifitas Hasil Hutan
No Komoditas Hasil Produksi Prosentase Hasil Produksi
(Ton/Ha) %
1 Bambu 130.00 86.67%
2 Jati 12.00 8.00%
3 Mahoni 8.00 5.33%
Total 150.00 100.00%
Sumber: Analisis data primer dan sekunder, 2022
Bambu merupakan hasil produk hutan yang paling tinggi
diantara komoditas lain, dengan persentase diatas 85%. Komoditas
ini menjadi bahan baku dari usaha kerajinan yang dimiliki Bp.
Marianto, salah satu warga Kalurahan Genjahan. Industri ini
mengerjakan kerajinan berdasarkan pesanan dari konsumen,
salah satunya adalah perahu bambu. Omset yang diperoleh dalam
1 bulan mencapai Rp.6.000.000,- sampai dengan Rp.27.000.000,-.
Pemasaran yang dilakukan untuk komoditas hutan ini selain sebagai
bahan baku kerajinan adalah penjualan ke tengkulak dan selain akan
digunakan sendiri oleh masyarakat.
3. Produktivitas Usaha Peternakan
Sudah menjadi kelaziman, bahwa budidaya hewan ternak
banyak terdapat di wilayah-wilayah perdesaan atau kalurahan. Selain
karena lebih luasnya space dalam rangka pengembangan ternak
tersebut, juga dipengaruhi oleh kemudahan di dalam memperoleh
bahan makanan. Terdapat beberapa jenis hewan ternak yang
dibudidayakan atau dipelihara. Hasilnya untuk dikonsumsi sendiri,
dan juga dapat dijual untuk memperoleh tambahan penghasilan.
Hewan ternak relatif cukup bervariatif, mulai dari Ayam Kampung,
Bebek, Angsa dan lain-lain. Terdapat beberapa jenis populasi ternak
yang dikembangkan yaitu antara lain sebagaimana pada tabel 15
berikut: