Page 117 - Nanos Gigantum Humeris Insidentes: Sebelum Meneliti Susunlah Bibliografi Beranotasi dan Kajian Pustaka
P. 117

lebih berkelanjutan seiring dengan stabilitas politik hanya dapat
                terpenuhi melalui sebuah proses penguatan masyarakat dengan
                seksama dan devolusi kekuasaan dari pusat ke tingkat lokal, dan

                sejumlah kewenangan, kebijakan, dan pengaturan dialihkan
                ke badan-badan lokal yang bertanggungjawab dan mampu
                mendekatkan pengambilan keputusan, formulasi kebijakan,
                ketetapan-ketetapan kepada rakyat (Antlov 2004).
                     Saya menempatkan karya-karya Vedi Hadiz yang menganut

                perspektif Structural Marxist, dalam perbincangan dengan karya-
                karya kaum neo-institusionalist seperti direpresentasikan oleh
                Bank Dunia (Hadiz 2004a; Hadiz 2004b). Hadiz menempatkan
                konsekuensi desentralisasi sebagai pokok perdebatannya dengan
                “literatur-literatur neo-institusionalist”, yang merupakan aliran
                pemikiran sejumlah besar orang dalam organisasi-organisasi
                pembangunan seperti Bank Dunia dan badan dana bantuan
                Amerika Serikat, USAID” (Hadiz 2004a:698).

                     Berbeda dengan pandangan kaum Neo-institusionalist  dan
                variannya dari  eksponen ‘masyarakat  sipil’, Hadiz menegaskan
                bahwa  pengalaman  kebijakan  desentralisasi  di  Indonesia
                hanya  sedikit mampu mencapai apa yang diyakini para
                pembaharu     tata  pemerintahan.   Dalam     kenyataannya,

                desentralisasi  itu telah berfungsi  melayani  perkembangan
                dari apa yang diistilahkannya dengan “newly decentralized, predatory
                networks of patronage” (Hadiz 2004a:699). Dalam  bahasa sehari-
                hari, mungkin maksud    dari  julukan  ini  adalah  seperti  yang
                diungkap  dalam  keluhan  umum  bahwa “bila dahulu kita
                berhadapan dengan satu Soeharto dengan kroninya, di
                masa desentralisasi  ini  Soeharto-nya dan kroni-kroninya ada
                dimana-mana.” Dalam karyanya bersama dengan  Richard
                Robison,  Hadiz  juga  dengan  lugas  mengkritik  argumentasi

                Crok dan Manor (1998)         dan Manor     (2002), dengan
                menunjukkan bahwa institusi-institusi demokrasi telah


                                           82
   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122