Page 516 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 516

Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007

               yang kokoh bagi keberlanjutan NKRI dalam jangka panjang.
                   Keempat, bagi kebijakan pertanahan nasional, mele-
               barnya disparitas pembangunan wilayah ini akan memberi
               konsekuensi yang rumit dalam pengelolaan pertanahan
               nasional. Demikian juga bagi pembangunan pertanian
               dibutuhkan pemikiran dan implementasi yang strategis
               untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. Rangkaian
               ini merupakan tantangan bagi kita bersama yang harus
               dihadapi dan ditangani secara dini.



               Arah Pembangunan Ekonomi
                   Aspek ruang, termasuk tanah, dalam pembangunan eko-
               nomi selama ini belum mendapat perhatian yang memadai.
               Ruang, terutama tanah, harus dimanfaatkan secara maksimal
               bagi peningkatan kemakmuran sebesar-besarn rakyat.
                   Kebijakan ekonomi ditujukan untuk memecahkan
               masalah-masalah ini secara mendasar yang pada keselu-
               ruhannya diarahkan untuk meningkatkan pembangunan
               ekonomi di luar Jawa. Dari sisi kebijakan pertanahan nasio-
               nal, kebijakan ekonomi diarahkan untuk meningkatkan
               pemanfaatan tanah bagi kesejahteraan rakyat dengan
               menyeimbangkan penggunaannya.
                   Dalam kaitan itu, pembangunan ekonomi di luar Jawa
               harus lebih cepat dibandingkan dengan Jawa dan di wilayah

               KTI harus lebih cepat dibandingkan dengan KBI. Dengan
               sasaran pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6,5 persen
               per tahun dalam 20 tahun mendatang dan peranan KTI
               terhadap perekonomian nasional diupayakan meningkat
               sebesar 4 persen (yaitu dari sekitar 17 persen pada tahun

                                                                  469
   511   512   513   514   515   516   517   518   519   520   521