Page 518 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 518

Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007

                           GAMBARAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH *)
                                    (%/tahun, 2006 - 2025)
                 Provinsi          Pertumb  Provinsi          Pertumb
                 SUMATERA             7,1   KALIMANTAN            7,6
                 Nanggroe Aceh Darussalam  7,1  Kalimantan Barat  7,7
                 Sumatera Utara       7,0   Kalimantan Tengah     7,4
                 Sumatera Barat       7,0   Kalimantan Selatan    7,5
                 Riau                 6,9   Kalimantan Timur      7,6
                 Jambi                7,1
                 Sumatera Selatan     6,9   SULAWESI              7,7
                 Bengkulu             7,1   Sulawesi Utara        7,8
                 Lampung              7,3   Gorontalo             8,1
                 Bangka Belitung      7,3   Sulawesi Tengah       7,5
                 Kepulauan Riau       7,8   Sulawesi Selatan      7,8
                                            Sulawesi Tenggara     7,8
                 JAWA-BALI            5,9   Sulawesi Barat        7,6
                 DKI Jakarta          5,9
                 Jawa Barat           5,8   LAINNYA               7,5
                 Banten               5,9   Nusa Tenggara Barat   7,5
                 Jawa Tengah          6,0   Nusa Tenggara Timur   7,0
                 Daerah Istimewa Yogyakarta  5,7  Maluku          7,4
                 Jawa Timur           6,0   Maluku Utara          7,1
                 Bali                 5,9   Irian Jaya Barat      8,1
                                            Papua                 7,6
               Sumber: Prijambodo, Bambang (2006)
               *) Yang konsisten dengan sasaran pertumbuhan ekonomi nasional dan pengurangan kesenjangan antar wilayah
                   Untuk mencapai gambaran tersebut, ada beberapa lang-
               kah pokok yang perlu ditempuh.  Pertama, otonomi dan
               desentralisasi harus benar-benar memberi kemajuan bagi
               peningkatan kesejahteraan rakyat terutama pada wilayah
               KTI. Intinya bahwa ruang (termasuk tanah) yang tersedia
               sangat luas harus dimanfaatkan secara optimal bagi kese-
               jahteraan rakyat. Potensi yang terkandung di daerah perlu

               digali dengan baik. Selanjutnya otonomi dan desentralisasi
               juga harus benar-benar diarahkan untuk membangun per-
               desaan yang saat ini dihuni oleh sekitar 52 persen penduduk
               Indonesia. Dengan perdesaan yang lebih maju, pembangu-
               nan antar kota – desa akan lebih merata dan pemerataan
               pendapatan akan lebih baik.
                   Kedua, kebijakan ekonomi nasional bersifat proaktif dan
               menyeluruh di dalam mendorong pemerataan pembangunan

                                                                  471
   513   514   515   516   517   518   519   520   521   522   523