Page 948 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 948

Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007

               dan DPR RI.
                   Dalam jaman demokrasi liberal saat ini, dijalankan atau
               tidak dijalankannya reforma agraria tidak mengganggu
               keberlangsungan dan reproduksi elit penguasa politik di par-
               lemen maupun pemerintahan yang dihasilkan melalui meka-
               nisme pemilihan legislatif, pemilihan presiden, maupun
               pemilihan kepala daerah. Walhasil, walau konflik agraria
               meletus di sana-sini, reforma agraria tidak menjadi agenda
               utama pemerintahan nasional. Lebih jauh dari itu, sekto-
               ralisme hukum dan kelembagaan pemerintahan yang terus
               dilanjutkan pada akhirnya membuat apa yang disebut PPAN
               menjadi urusan BPN saja.
                   Quo vadis  Program Pembaruan Agraria Nasional?
















               *)  Noer Fauzi Rachman PhD adalah Direktur Eksekutif Sajogyo Institute,
                 Penasehat pada Kemitraan untuk Pembaruan Tata-Pemerintahan, Dewan
                 Pakar Konsorsium Pembaruan Agraria, dan dosen luar biasa di Departemen
                 Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (KPM), Fakultas
                 Ekologi Manusia (FEMA), Institut Pertanian Bogor (IPB).
                 Tulisan ini semula adalah artikel opini yang dimuat di harian Sinar Harapan,
                 26 September 2012. Tulisan ini dimuat kembali sebagai epilog dengan
                 beberapa penyesuaian dan tambahan di sana-sini. Untuk mengikuti analisis
                 yang lebih elaboratif mengenai trajektori program reforma agraria di Indo-
                 nesia mulai 1945-2009 bisa dibaca publikasi terakhir Noer Fauzi Rachman,
                 Land Reform dari Masa ke Masa. Yogyakarta: STPN Press, Desember,
                 2012.

                                                                  901
   943   944   945   946   947   948   949   950