Page 26 - Kartografi dan Visualisasi Data Pertanahan
P. 26
dalam bentuk foto atau citra. Di sisi lain data non spasial akan
disimpan dalam bentuk tabular.
Kebutuhan terhadap kombinasi antara data spasial dan
data non spasial saat ini menjadi hal yang urgen, terlebih di
bidang pertanahan dan tata ruang yang memiliki sifat dinamis.
Kombinasi antara data spasial dan data non spasial yang
ditambahkan dengan aspek waktu selanjutnya disebut sebagai
data geospasial (UN-GGIM, 2019; Breunig dkk, 2020). Keberadaan
data geospasial yang lengkap akan membantu mewujudkan
kadaster modern, yaitu suatu sistem pengadministrasian secara
lengkap meliputi hak, batasan, dan kewajiban seseorang atas
bidang tanah yang dimilikinya (Williamson, 2001).
2.2. Pengertian Kartografi
Kartografi, menurut The International Cartographic
Association dalam Griffin dkk (2017), adalah ilmu pengetahuan,
seni, dan teknologi tentang pembuatan peta. Berdasarkan definisi
tersebut maka seorang kartografer, orang yang menggeluti
pekerjaan kartografi, dituntut untuk tidak hanya ahli dalam
membuat peta namun juga memiliki keterampilan menyusun
setiap elemen didalam peta. Dalam proses penyusunan tersebut,
seorang kartografer wajib memperhatikan kaidah kartografis yang
berlaku supaya simbol maupun informasi lainnya yang ada di
dalam peta mudah dimengerti oleh pengguna peta.
Gambar 2-3. Potongan peta topografi yang dibuat diatas lempung
oleh bangsa Babilonia pada tahun 2300 SM.
Sumber: Milliard, 1987
9