Page 23 - Kartografi dan Visualisasi Data Pertanahan
P. 23

BAB II
                      PENGUMPULAN DATA DAN LINGKUP PEKERJAAN
                                        KARTOGRAFI


                     Pada  Bab  II  ini  peserta  didik  diajak  untuk  mengingat
               kembali  dan  lebih  memahami  konsep mengenai  data.  Data  yang
               dimaksud dalam hal ini adalah data spasial dan data non spasial.
               Sebagai seorang peserta didik yang telah berada di semester II dan
               telah menempuh Mata Kuliah Ilmu Ukur Tanah pada semester I,
               tentu para peserta didik sudah tidak asing dengan pengumpulan
               data pengukuran bidang tanah melalui metode terestris maupun
               ekstraterestris.  Tidak  hanya  data  pengukuran  namun  data-data
               lain pun juga dikumpulkan sebagai penjelas atau keterangan atas
               bidang tanah yang telah  diukur, seperti  jenis penggunaan tanah,
               nama  pemilikan,  status  hak  atas  tanah,  dan  lain  sebagainya.
               Pengalaman  belajar  ketika  belajar  Ilmu  Ukur  Tanah  tersebut
               digunakan sebagai dasar untuk lebih memahami mengenai data.
                     Data-data  yang  telah  dikumpulkan  dan  diolah  selanjutnya
               akan  disajikan  sebagai  sebuah  informasi  dalam  bentuk  peta.
               Dalam  proses  pembuatannya,  peserta  didik  wajib  memahami
               mengenai konsep dalam ilmu kartografi. Berdasarkan hal tersebut
               diharapkan  para  peserta  didik  nantinya  dapat  membuat  sebuah
               peta  yang  mampu  memberikan  informasi  secara  jelas,  menarik,
               dan benar sesuai kondisi di lapangan. Bab ini untuk mendukung
               CPMK 1 yaitu peserta didik mampu memahami dan menjelaskan
               pekerjaan pembuatan peta.

               2.1.  Data Spasial dan Data Non Spasial
               2.1.1.  Pengertian
                     Data  spasial  diartikan  sebagai  suatu  fakta  atau  fenomena
               yang berhubungan dengan letak atau posisi suatu unsur geografis
               yang ada di bumi  (Aronoff, 1989). Letak geografis sendiri dapat
               dibagi  menjadi  dua  jenis,  yaitu  letak  relatif  dan  letak  absolut
               (Miller,  2015).  Letak  relatif  digunakan  untuk  mendefinisikan
               posisi  suatu  unsur  geografis  terhadap  unsur  geografis  lainnya,


               6
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28