Page 52 - Kartografi dan Visualisasi Data Pertanahan
P. 52
2.8.1. Pengumpulan dan seleksi data
Di dalam sub bab 2.1 secara singkat telah dijelaskan bahwa
terdapat berbagai macam metode untuk pengumpulan data
spasial maupun non spasial. Berhubungan dengan kegiatan
pengumpulan data tersebut, seorang kartografer dituntut untuk
memahami ilmu geodesi karena setiap metode pengumpulan data
akan menghasilkan data yang berbeda-beda. Contoh: pengukuran
metode terestris polar akan diperoleh data sudut dan jarak,
metode ekstraterestris akan diperoleh data koordinat, dan metode
fotogrammetri diperoleh data format raster image. Setiap data
yang dihasilkan di setiap metode memiliki satuan, format, dan
perlakuan yang berbeda dalam proses pengolahannya. Tidak
hanya ilmu terkait geodesi, kartografer juga setidaknya
memahami ilmu lain yang terkait dengan data atau informasi yang
akan disajikan dalam sebuah peta. Berangkat dari pemahaman
tersebut maka seorang kartografer akan mampu memilih metode
yang tepat dalam proses pengumpulan data dan metode yang
paling sesuai dengan produk peta yang akan dihasilkannya.
Tabel 2-1. Penggunaan Resolusi Citra
Skala Resolusi Spasial Akurasi
1 : 100.000 30 m 50 m
1 : 50.000 20 m 25 m
1 : 25.000 10 m 12,5 m
1 : 10.000 2,5 m 5 m
1 : 5.000 1 m 2,5 m
1 : 3.000 0,61 m 1,5 m
1 : 2.500 0,5 m 1 m
Sumber: NSPK 2012 (Direktorat Pemetaan Tematik, 2012)
Pasca data dikumpulkan, pekerjaan selanjutnya yaitu seleksi
dan kompilasi data. Di tahapan ini kartografer dituntut mampu
memilih dan menata data. Data yang mengandung kesalahan tentu
akan dieliminir supaya tidak berpengaruh terhadap kualitas peta
yang dihasilkan. Data yang dipilih merupakan data yang presisi
atau mendekati nilai yang sebenarnya. Data yang telah diseleksi
35