Page 60 - Empat Langkah Pengampunan
P. 60
Grup Guru Dahsyat Nusantara
baik langsung eksekusi dengan menuliskannya. Jangan sampai ide yang datang tadi
hilang begitu saja. Setelah itu segera dilanjutkan menulis tulisan awal.
4. Tidak menentukan deadline
Kita harus memberikan batas waktu atau tenggang waktu kapan naskah tulisan
kita harus selesai. Menulis naskah sendiri berbeda dengan menulis untuk diikut
sertakan lomba atau event-event tertentu yang ada batas waktu atau deadline. Kita
sendiri yang harus menentukan target.
Jika sehari targetnya 5 halaman berarti kita bisa memberi deadline untuk naskah kita
selama 20 – 30 hari. Misalnya dengan target 100 halaman, perhari bisa menyelesaikan
5 halaman maka dalam 20 hari naskah kita bisa selesai dan yang 10 hari bisa
digunakan untuk menyusun naskah utuh dan mengeditnya. Berarti bisa kan menulis
buku dalam 30 hari?
5. Menulis sambil mengedit
Menulis sambil mengedit akan menghambat terselesaikannya naskah. Mengedit
naskah ada waktunya tersendiri yaitu ketika naskah sudah selesai. Baca ulang naskah
yang sudah selesai ditulis sambil mengeditnya, bukan menulis sambil mengedit naskah.
Komitmen menulis yang kita buat memerlukan waktu prioritas untuk menulis.
Materi 2
Trik Jitu Edit Naskah
Apapun naskah yang kita tulis, jika telah selesai harus kita baca ulang dan diedit
dari segi penulisan kata, ejaan, kalimat, tanda baca, serta pilihan kata yang tepat.
Begitu pula dengan naskah buku yang ingin kita terbitkan. Kegiatan mengedit naskah
sendiri popular dengan nama self editing. Sebelum naskah kita kirim ke penerbit, kita
usahakan untuk mengeditnya sendiri. Jika belum bisa mengedit naskah sendiri,
penerbit juga menyediakan paket penerbitan sekalian editing di penerbit indie. Proses
editing ini sangat penting karena selalu ada kemungkinan naskah tersebut terdapat
kesalahan-kesalahan. Kesalahan yang terjadi bisa karena ketidaksengajaan atau juga
karena ketidaktahuan penulis. Seandainya karena ketidaksengajaan, ketika mengedit
pasti akan segera mengetahui bahwa itu salah. Jika karena ketidaktahuan, kesalahan
dapat terjadi terus menerus.
Oleh karena itu, sebagai penulis, kita harus belajar bagaimana mengedit naskah.
Paling tidak naskah yang kita buat sudah rapi dan sudah sesuai dengan Ejaan Bahasa
Indonesia. Dengan begitu, saat naskah kita sudah diterima penerbit, editor akan
mempertimbangkan buku kita layak terbit atau tidak setelah melalui seleksi awal yaitu
tulisan yang sudah rapi dan tidak ada kesalahan ejaan dan tanda baca. Jika sudah
tidak ada kesalahan penulisan kata, kalimat, dan ejaan, maka editor akan memeriksa isi
naskah tersebut. Sebelum mengedit naskah, perlu dipahami bahwa ada beberapa
kesalahan yang sering terjadi baik itu kita sengaja atau yang tidak.
Kesalahan yang sering terjadi antara lain:
1. Penggunaan Spasi
Kesalahan sepele terkadang menyebabkan naskah tidak indah untuk dinikmati,
misalnya penggunaan spasi yang tidak pada tempatnya dan spasi yang lebih dari satu
ketukan. Sebenarnya spasi itu cukup satu ketukan, jika berlebih terlihat jarak antar kata
menjadi tidak sama. Kesalahan yang sering terjadi dalam pemanfaatan spasi yaitu
60 | P a g e