Page 57 - Empat Langkah Pengampunan
P. 57
Grup Guru Dahsyat Nusantara
Pak Rohdian
Assalamualaikum wr wb. Apa kabar Bapak Ibu semuanya?
Bapak Ibu. Kemarin kita bahas tentang Pola Bahasa Hypnosis berupa Kata-kata
Sugestif untuk siswa kita. Ada sebagian guru yang merasa kurang bersyukur menjadi
pendidik dan pengajar. Ada juga sebagiannya yang terjebak ke dalam rutinitas. Ada
juga yang kehilangan harapan di tengah sulitnya keadaan di Indonesia. Mudah-
mudahan ini menjadi solusi.
Bagi yang belum menyaksikan. Silahkan di akhir pelatihan ini Bapak Ibu menonton Live
Streaming saya Ini link nya
https://www.facebook.com/groups/grupgurudahsyatnusantara/permalink/193762554966
0600/
Menurut Pendapat saya, sikap yang terbaik untuk menghadapi kritikan orang di
depan umum adalah dengan tersenyum. Jika dalam posisi itu kita salah, akui kesalahan
kita dengan meminta maaf. jika kita benar, hindari perdebatan, katakan "Baik Pak,
terima kasih tegurannya. Saya terima. Insya Allah ke depan saya usahakan yang
terbaik."
Jadi pertanyaannya, Gimana cara mendapatkan hati siswa kita? Pertanyaan Bu
Rita, itu yang saya alami di saat mengajar di SMP. Kalau sepengalaman saya, cara
mendekati hati siswa itu dengan membahas dulu hal-hal yang disukai. Cara masuk ke
dunianya dengan memahami "Jika saya di posisi dia, mengapa saya melakukan ini?"
Strategi penangkapan maling, strategi menghadapi musuh dalam peperangan, adalah
dengan memosisikan diri kita sebagai malingnya atau musuhnya. Jika sebagai maling
tanyakan kepada diri, "Jika saya menjadi maling, mana spot terbaik untuk saya bisa
masuk ke rumah ini?" "Tempat mana yang bisa saya bersembunyi jika tuan rumah tiba2
pulang?" dll. Sehingga buser, intel-intel mudah menangkapnya. Begitu pun di sekolah,
jika kita di posisi dia, apa yang akan saya lakukan, mengapa saya melakukan itu? apa
yang sebenarnya saya inginkan? Jika dapat melatih kepekaan itu, insya Allah akan
ditemukan celah untuk menghadapinya.
Rumusnya berkaitan dengan materi sebelumnya. Yaitu Repetisi. Jika Self-Talk
kita selalu positif. Maka Sugesti Positif itu akan menumpuk (Stacking Suggestion). Di
saat menumpuk, maka akan menjadi Believe System dan Core Believe (Inti Keyakinan).
Jika sudah tertanam (Embedded) maka akan permanen layaknya Software yang sudah
terinstall. Manusia Normal adalah di saat Otak Reptilnya terserang, dia akan 2 pilihan
Fight or Flight (Serang balik atau lari).
Manusia Hebat adalah di saat terserang. Dia masih bisa under control. Maka
betul kata Rasul. Orang yang hebat adalah bukan dia yang jago gulat. Tapi dia yang
bisa menahan marahnya (emosinya). Saya dulu sangat temperamen dan sensitif.
Pendebat yang reaktif. Di saat saya gak suka dengan respons negatif, mau atasan,
dosen, siapapun, harga diri saya di atas mereka semua. Maka yang saya lakukan
waktu itu adalah menyerang balik dengan argumen yang sulit mereka bantah. Saya
seneng mengumpulkan data, informasi, fakta. Sehingga di saat berdebat argumen saya
didukung oleh serangkaian data dan fakta. Namun efeknya, saya menang dalam
pertempuran, tapi kalah dalam peperangan. Saya menangi debat itu, tapi saya gak
mendapatkan hatinya. Saya jago debat (menurut saya waktu itu) tapi saya belum
dewasa (masih mementingkan ego).
57 | P a g e