Page 74 - Empat Langkah Pengampunan
P. 74
D. Ketegasan Kalimat
Subjek tidak selamanya ada di awal kalimat, predikat pun boleh diletakkan di awal kalimat untuk
menegaskan kalimat.
Contoh:
Kamu sapulah halaman rumah secepatnya! (tidak efektif)
Sapulah halaman rumahmu secepatnya! (efektif)
E. Kelogisan Kalimat
Kelogisan kalimat berperan untuk menghindari kesan ambigu dalam kalimat.
Contoh:
Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kami persilakan. (tidak efektif)
Bapak Kepala Sekolah dipersilakan menyampaikan pidatonya. (efektif)
Lima Kesalahan Akibat Kalimat Tidak Efektif
Menurut Isa Alamsyah, ada lima kesalahan akibat kalimat tidak efektif, antara lain:
Menurut Isa Alamsyah, ada lima kesalahan akibat kalimat tidak efektif, antara lain:
1) Menjelaskan yang sudah ada
Seringkali penulis menjelaskan sesuatu yang sebenarnya sudah jelas. Pemborosan kata ini memberi
kesan bertele-tele dan berlebihan.
Contoh:
Aku maju ke depan. (tidak efektif karena maju pasti ke depan)
Aku maju. (efektif)
2) Menjamakkan yang sudah jamak
Menjamakkan kata yang sudah jamak akan membuat penulis terkesan tidak mengerti tata bahasa.
Contoh:
Saya melihat banyak ikan-ikan di sungai. (tidak efektif)
Saya melihat banyak ikan di sungai. (efektif)
3) Mengulang keterangan yang sudah diterangkan
Mengulang keterangan yang sudah jelas membuat kalimat tidak efektif.
Contoh:
“Kamu mau ke mana?” tanyanya kepadaku ke mana aku pergi. (tidak efektif)
“Kamu mau ke mana?” tanyanya.
4) Berlebihan menggunakan tekanan
Tekanan tambahan dalam kalimat jika berlebihan akan menimbulkan kesan lebay.
Contoh:
“Aduh kamu baik sekali, sangat amat banyak terima kasih banget, ya!” (tidak efektif)
“Aduh, kamu baik sekali, terima kasih ya!” (efektif)
Ebook Guru Milenial Abad 21
Grup Guru Dahsyat Nusantara Page 74