Page 3 - MODUL TAHARAH DAN SALAT
P. 3

Uraian Materi

                     A. Pengertian Taharah

                           Taharah adalah bersuci sedangkan menurut istilah membersihkan diri, pakaian
                     dan tempat dari hadas dan najis. Bersuci dalam Islam terbagi dua yaitu pertama bersuci
                     dari hadas ini hanya bisa terjadi pada badan bukan pada pakaian dan tempat karena
                     yang dimaksud dengan hadas adalah kondisi yang dialami oleh seseorang mukalaf
                     yang menghalanginya untuk dapat melaksanakan ibadah sebelum mereka bersuci, dan
                     yang kedua adalah bersuci  dari najis. Hal  ini bisa terjadi pada badan pakaian dan
                     tempat.


                     B. Bersuci dari Najis

                        1.  Benda-benda Najis
                           Sebelum  membahas  tentang  bagaimana  kaifiah  (tatacara)  bersuci  dari  najis,
                     hendaknya kita memahami benda atau wujud dari najis terlebih dahulu. Najis atau
                     istilah fiqh dengan kata khubuts (najis) adalah sesuatu yang kotor atau menjijikan.
                     Khubuts  ini  harus  dibersihkan  ketika  hendak  salat.  Adapun  benda-benda  khubuts
                     (najis) adalah:
                     a.  Bangkai  (kecuali  bangkai  ikan  dan  belalan),  daging  babi,  tai,  nanah,  muntah,
                        kencing dan darah (kecuali hati dan limpah)
                           Jenis  ini  termasuk  yang  diharamkan  oleh  Allah  swt.  untuk  dimakan,  karena
                     mengandung unsur najis yang harus dibersihkan ketika hendak menunaikan salat. Hal
                     ini sebagaimana firman Allah swt.
                                                                    ِ
                                                                                  ِ ِ
                        ِ
                                                                                                ِ
                                                           ِ
                                                                                             ِ
                       ٍ ريِ زنخ مَ لَ وَأ ا حوفسَّ م امد وَأ ةت يم نوُ كي نَأ َّ لاإ همعْ طي ٍ معاَ ط ىَ لع امرمُ  َ لَإ يحوُأ ام فِ دجَأ َّ لا لق ُ
                                ً
                                                  َ
                                                                          َ ً ََُّ َّ
                                   ُ
                                                                                               ُ
                                              ًََْ
                                    ْ
                                                             ُ َُ َ
                                                                                       ْ َ
                          َْ ْ
                                                     َ
                                       ً َ ْ
                                                                                    َ
                                                 ِ ٍ
                                    ِ
                                                                                           ِ
                                                                                  ِ ِ
                                                                                                   ِ ِ
                                                                                ِ
                           -    ١٤٥ -  ميحر روفغ كَّ بر َّ نإف داع لاو ٍ غبَ يْغ رطضا ِ نمف ه ِ ِ ِ   ب للّا يْغل لهُأ اقسف وَأ سجر هَّنإف َ
                                                                         َ
                                                                              ه َْ َّ ً
                                                  َ َ َ
                                     َّ َُ َ
                                                         َ َ ََْ َُّ ْ
                                                                                          ْ ْ ٌ ْ ُ
                                                                        َ
                                  ٌ
                                              َ
                                       ٌ
                           Katakanlah  aku  tidak  jumpai  di  dalam  wahyu  yang  disampaikan  kepadaku
                           makanan  yang  diharamkan  kecuali  bangkai,  atau  darah  yang  mengalir/
                           memancar, atau daging babi, karena itu adalah najis. (QS al-An’am/6: 145).
                           Bangkai meliputi bangkai binatang darat yang memiliki darah mengalir ketika
                     disembelih, bukan bangkai binatang belalang dan bukan bangkai binatang laut. Karena
                     Rasulullah secara tegas bersabda:
                                                                   ( ىراخبلا هجرخا  )       هتتيم للَاو هءام روهطلا    وه
                                                                                     ه
                           Dia (air laut) itu suci dan halal bangkainya. (HR. Bukhari).
                           Juga termasuk bangkai binatang yang tidak mempunyai darah mengalir seperti
                     semut, lebah dan lain-lain, maka ia adalah suci. Jika ia jatuh ke dalam suatu dan mati
                     di sana, maka tidaklah menyebabkan bernajis.
                     ىعفاشلاو دحمأ هاور  )  لاحطلاو دبكلاف نامدلا اماو ،دارلجاو تولَاف ناتتيلما اما : نامدو ناتتيم انل لحا
                                                                                                    ه
                                                                              (     نطقرادلاو ىقهيبلاو هجام نباو
                                                                                                      2
   1   2   3   4   5   6   7   8