Page 34 - MODUL TAHARAH DAN SALAT
P. 34
4. Hal-hal yang Membatalkan Salat Fardu
Adapun yang membatalkan salat, antara lain:
a. Berbicara dengan sengaja
b. Bergerak dengan banyak (3 kali gerakan atau lebih berturut-turut)
c. Berhadas
d. Meninggalkan salah satu rukun salat dengan sengaja
e. Terbuka auratnya
f. Merubah niat
g. Membelakangi kiblat
h. Makan dan minum
i. Tertawa
j. Murtad
C. Ketentuan Waktu Salat Fardu
Allah swt. telah menentukan waktu-waktu untuk salat fardu yang lima waktu
sebagaimana firman-Nya:
ِ ِِ
َ ْ َ َ ََ
ً ُ ً َ َ ْ
ْ
ُ
١٠٣ - تاوقوَّ م بِاتك يننمؤمْلا ىَ لع تناك ةلاَّ صلا َّ نإ ِ
Bahwasanya salat itu adalah fardu yang telah ditentukan waktunya untuk semua
orang yang beriman. (QS al-Nisa'/4: 103).
Waktu-waktu yang ditentukan ialah:
لظ ناكو سمشلا تلاز اذإ رهظلا تقو :لاق ملس و هيلع الله ىلص الله لوسر نأ ورمع نب اللهدبع نع
بغي لم ام برغلما ةلاص تقوو سمشلا رفصت لم ام رصعلا تقوو رصعلا رضيح لم ام هلوطك لجرلا
علطت لم ام رجفلا عولط نم حبصلا ةلاص تقوو طسولأا ليللا فصن لىإ ءاشعلا ةلاص تقوو قفشلا
سمشلا
Dari Abdullah bin Amr r.a. bahwasanya Nabi saw. bersabda, "Waktu Zuhur itu
ialah takala condong matahari (ke sebelah barat) sampai bayang-bayang orang
sama dengan tingginya sebelum datang waktu Asar, dan waktu Asar sebelum
kuning matahari, dan waktu Magrib sebelum hilang awan merah (setelah
terbenam matahari), dan waktu salat Isya hingga tengah malam, dan waktu salat
Subuh dari terbit fajar hingga sebelum terbit matahari. (HR. Muslim)
Sesungguhnya salat itu adalah fardu yang ditentukan waktunya atas orang-orang
yang beriman. Dan melakukan salat fardu tepat pada waktunya merupakan salah satu
amalan yang dicintai oleh Allah.
يأ ثم لاق . ) اهتقو ىلع ةلاصلا ( لاق ؟ الله لىإ بحأ لمعلا يأ ملس و هيلع الله ىلص بينلا تلأس
) الله ليبس في داهلجا ( لاق ؟ يأ ثم لاق . ) نيدلاولا رب ثم ( لاق ؟
Diriwayatkan dari Abdullah (bin Mas’ud), ia pernah bertanya kepada Nabi saw.
“Amalan apa yang paling dicintai oleh Allah?” Nabi saw. menjawab,
“(mengerjakan) salat pada waktunya.” “Lalu apa?” Nabi saw. bersabda,
“Berbakti kepada orang tua.” “Lalu apa lagi?” Nabi saw. menjawab, “Berjihad
di jalan Allah.”
12