Page 30 - MODUL TAHARAH DAN SALAT
P. 30
arah kiblat. Lalu tiap-tiap orang dari kami salat menurut arahnya masing-masing.
Ketika tiba waktu pagi, kami ceritakan hal itu pada Rasulullah saw. lalu turunlah
ayat:
ِ
ُْ
١١٥ للَّا هجو مث ف اولو ت امن يَ أف…..
َ
َََّ ْ ُ َْ
ُ ْ َ
َ َ
Maka ke manapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. (QS al-Baqarah/2:
115).
2. Rukun Salat
Salat mempunyai rukun-rukun yang harus dilakukan sesuai dengan aturan dan
ketentuannya. Rukun salat adalah setiap perkataan atau perbuatan yang akan memben-
tuk hakikat salat. Jika salah satu rukun ini tidak ada, maka salat pun tidak teranggap
secara syar’i dan juga tidak bisa diganti dengan sujud sahwi. Meninggalkan rukun salat
ada dua bentuk. Pertama, meninggalkannya dengan sengaja maka dalam kondisi
seperti ini salatnya batal dan tidak sah menurut mayoritas ulama. Kedua,
meninggalkannya karena lupa atau tidak tahu maka dalam hal ini ada beberapa
ketentuan. Jika mampu untuk mendapati rukun tersebut lagi, maka menurut jumhur
fukaha wajib untuk melakukannya kembali. Jika tidak mampu mendapatinya lagi,
maka salatnya batal menurut ulama Hanafiyah, sedangkan jumhur ulama (mayoritas
ulama) berpendapat bahwa raka’at yang ketinggalan rukun tadi menjadi hilang. Jika
yang ditinggalkan adalah takbiratul ihram, maka salatnya harus diulangi dari awal lagi
karena ia tidak memasuki salat dengan benar.
Rukun salat ini ada 13 perkara.
a. Niat
Artinya, menyengaja di dalam hati untuk melakukan salat, misalnya berniat di
dalam hati, “Sengaja saya salat Zuhur empat rakaat karena Allah”. Begitulah seterus-
nya untuk tiap-tiap macam salat dengan niat yang tertentu pula. Hal ini berdasarkan
firman Allah swt.
ِ ِ
ِ ِ ِ
ِ
ِ
ِ ِ
ِ ِ
ةميقْلا نيد كلذ و ةاك َّ زلا اوتؤ يو ةلاَّ صلا اوميقيو ءاف نح نيدلا هَ ل ينصلمُ َّ للَّا اودبع يل َّ لاإ اورمُأ امو
َ َ
ُْ
َ َ
َ َ
َ
ُ
ُ َ
َ
ََُ َ
َ ُ
َُْ
ُ ََ
َُُْ
ُ َُ
َ
- ٥
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan
supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian
itulah agama yang lurus. (QS al-Bayyinah/98: 5).
Dalam hadis disebutkan,
لامعلأا انمإ :لوقي ملس و هيلع الله ىلص الله لوسر تعسم لاق هنع الله يضر باطنخا نب رمع
تاينلبِ
Sesungguhnya setiap amal itu tergantung dari niatnya. (HR. Bukhari dan Muslim
dari Umar bin Al-Khattab).
b. Berdiri bagi yang berkuasa
Bila tidak dapat berdiri boleh dengan duduk, tidak dapat duduk boleh dengan
berbaring. Nabi saw. bersabda:
8