Page 51 - MODUL TAHARAH DAN SALAT
P. 51

bahwa waktunya adalah sesudah salat, berbeda dengan khutbah Jumat yang disampai-
                     kan sebelum salat. Hal ini mengacu pada hadis dari Ibnu Umar:
                                      ي
                          ي
                                  َ
                                                                                      َ َ َ
                                         َ
                           َ ُ
                                َ ْ َ
                                                                                             ََ ُ ْ َ
                                                                                  ُّ
                          .ةبْ طْ لْا لب ق ديعْلا نوُّ لصي رمع    هُ ثُ ٍ رْ كب وبَأ هُ   -   ثُ  ملسو هيلع الله ىلص  -   ي بِهنلا ناك  َ لاق رمع ي نبا ي نع
                                           َ ُ َُ ُ
                                                       َ ُ
                           Dari Ibnu Umar r.a. berkata: “Nabi saw., Abu Bakar, dan Umar melakukan salat
                           dua hari raya sebelum khutbah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
                           Berikut ini tata cara khutbah salat Idain:
                           Nabi saw. dan Khulafa al-Rasyidun menyampaikan khutbah Idain dengan berdiri
                     tanpa menggunakan mimbar. Mimbar khutbah Idul Fitri baru pertama kali diadakan
                     pada zaman Gubernur Madinah, Marwan bin Hakam pada zaman Daulah Umawiyah.
                           Imam berdiri untuk melaksanakan khutbah Id dengan sekali khutbah. Karena
                     khutbah  Id  hanya  satu,  maka  tidak  ada  duduk  di  antara  dua  khutbah).  Nabi  saw.
                     memulai khutbah dengan “hamdalah” (ucapan alhamdulillah) sebagaimana khutbah-
                     khutbah beliau yang lainnya.
                      ثُ هلهأ وه ابم هيلع    نيثيو الله دمًح سانلا بطيَ ملس و هيلع    الله ىلص الله لوسر ناك : لاق رباج نع


                                                              هل يداه لاف للضي نمو هل لضم لاف الله هدهي نم لوقي
                           Diriwayatkan  dari  Jabir  ia  berkata  Rasulullah  saw.  berkhutbah  di  hadapan
                           manusia  memuji  Allah  dan  memujinya  kemudian  bersabda:  Siapa  saja  yang
                           mendapat petunjuk dari Allah maka tidak ada yang menyesatkannya, dan  siapa
                           saja yang disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang dapat memberi petunjuk.
                           (HR. Muslim).
                           Ada pendapat yang mengatakan khutbah Id dimulai dengan sembilan kali takbir
                     pada khutbah pertama dan tujuh kali takbir pada khutbah kedua. Takbir inilah yang
                     menjadi ciri khutbah salat Id dengan khutbah Jumat. Namun, menurut Ibnu al-Qayyim
                     bahwa  tidak  diketahui  dalam  satu  hadis  pun  yang  menyebutkan  bahwa  Nabi  saw.
                     membuka khutbah Id dengan bacaan takbir. Namun, beliau memang sering mengu-
                     capkan takbir di tengah-tengah khutbah. Akan tetapi, hal ini tidak menunjukkan bahwa
                     beliau selalu memulai khutbah Id dengan bacaan takbir.
                           Kemudian diakhiri dengan doa, dengan mengangkat jari telunjuk tangan kanan,
                     sebagaimana pada khutbah Jumat.
                                                                                        ٍ
                                              ي
                                        ي
                                                                     ي
                        ي ي
                        ي
                        هبّنم ىَ لع  وعدي ُّ طق هيدي ارهاش  -      ملسو  هيلع الله ىلص -   ه للَّا  َ لوسر تيَأر ام  َ لاق دعس ي نب  ي لهس نع
                                                                                       َ
                                 ُ ْ
                         َْ
                                                َ
                                                                                          ْ َ ْ ْ َ ْ َ
                              َ
                                       َ َ
                                                                           ُ َ ُ ْ َ َ
                                   َ
                                         ْ َ ً
                                                                                         ي ي
                                                             ي
                                                                  ي
                                           ي ي ي
                                                                                             ي
                                                                                                   َ َ
                                                                                 ُ ُُْ َ ْ َ َْ
                                                                ه
                                             ْ
                                                                      َ
                                           .مابهلإبا ىَ طسوْلا دقعو ةباه بسلبا راشَأو اَ ذَ كه  ُ لوق ي هت يَأر نكَ لو هيرغ ىَ لع لاو َ
                                                                             َ
                                            َ
                                                                                  َ
                                                                    َ َ
                                                        َ ََ َ َ
                                                    ْ ُ
                           Diriwayatkan dari Sahl  bin  Sa’din  ia berkata: Tidak pernah  sama  sekali  aku
                           melihat Rasulullah saw. mengangkat kedua tangannya berdoa di atas mimbar
                           tidak pula di atas lainnya, namun aku melihat beliau mengisyaratkan telunjuknya
                           dan menggenggam  jari tengah dan ibu jari. (HR. Abu Daud)
                           Sebagian ulama ada yang berpendapat bahwa khutbah salat Id tidak hanya sekali,
                     tetapi dua kali. Hal ini di dasarkan pada hadis Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah
                     mengungkapkan:
                                                        سولبج امهنيب لصفي ينتبطخ نيديعلا في ماملإا بطيَ نأ ةنسلا
                                                                                                     11
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56