Page 55 - MODUL TAHARAH DAN SALAT
P. 55
Sebab, ia telah meninggalkan nafsu syahwat dan nafsu makannya karena-Ku.’
Bagi orang yang berpuasa ada dua momen kegembiraan: kebahagiaan ketika ia
berbuka (baca: berhari raya Fitri), dan kegembiraan lain ketika ia bertemu
dengan Rabbnya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi
di sisi Allah daripada aroma kesturi.” (HR. Muttafaq ’alaih).
Kegembiraan yang harus kita miliki dan rasakan haruslah merupakan kegem-
biraan syukur kepada Allah yang telah mengaruniakan taufik kepada kita untuk bisa
mengoptimalkan pengistimewaan Ramadan dengan amal-amal yang serba istimewa,
dalam rangka menggapai takwa yang istimewa, bukan kegembiraan lainnya seperti
yang muncul karena merasa telah lepas dari Ramadan yang disikapi sebagai bulan
beban yang serba memberatkan, mengekang dan membelenggu. Itulah kebembiraan
kita sebagai orang beriman: gembira karena ketaatan, kebaikan, dan kesalehan, bukan
gembira karena sebaliknya, karena kemaksiatan, keburukan, dan kejahatan. Hel itu
yang terjadi di zaman modern seperti sekarang ini di mana banyak orang yang justru
gembira dan bangga dengan kemaksiatan dan penyimpangannya. Dalam sebuah
riwayat hadis disebutkan bahwa:
ي
ي
ي
َ َ
ْ
ْه
ْ
» نمؤمْلا كلَ ذف هت ئيس هتءاسو هت نسح هترس نم
ََُُِ ُ َ َ َ َُُ َ ُ َ ْ َ
ُ ُ
َ
Barangsiapa bersenang hati dengan amal kebaikannya, dan bersedih hati dengan
keburukan yang diperbuatnya, maka berarti dia orang beriman.” (HR.
Turmudzi).
5. Menunjukkan Ukhuwah Islamiah dan Kekuataan Umat Islam
Karena hukumnya yang sunah muakad, maka salat Idul Fitri dan Idul Adha ini
membuat orang-orang Islam akan terdorong untuk melaksanakannnya. Pengertian
ukhuwah Islamiyah, insaniyah, dan wathaniyah tentunya sangat penting untuk dipaha-
mi dan dilakukan oleh umat Islam. Untuk itu, dengan berkumpulknya umat Islam
bersama maka akan berefek kepada ukhuwah islamiah yang terbentuk. Hal ini juga
akan sekaligus menunjukkan bahwa umat Islam adalah umat yang besar dan padu.
Hendaknya juga menjadi motivasi bagi para umat Islam agar saling membantu dalam
kebaikan dan juga memberikan dorongan agar memajukan islam bersama.
6. Saling Berbagi Rizki
Pada hari raya Idul Adha umat Islam disyariatkan untuk melaksanakan salat Idul
Adha dan melakukan penyembelihan hewan kurban. Hari raya Idul Adha ini menjadi
hari kebahagiaan bagi seluruh umat Islam di dunia, karena di sini kita akan saling
membagikan rizki, yakni berupa daging hasil sembelihan hewan kurban secara merata.
Bagi setiap orang yang menerima, daging kurban tentunya mereka sangat senang.
Begitu pula bagi shahibul kurban, mereka akan mendapatkan rezeki berlipat ganda
sesuai janji Allah swt. di dalam firman-Nya.
7. Berkurban Jadi Jalan Ketakwaan
Mungkin saja sebelumnya kita merasa kesulitan untuk memiliki ketakwaan
tinggi kepada Allah swt., seperti sulit meninggalkan larangan-Nya, dan merasa hati
gundah gelisah karena sering kali meninggalkan perintah-Nya. Maka, hari raya Idul
Adha memberi keutamaan untuk menghadapi permasalahan tersebut. Dalam QS al-
Hajj/22: 37, Allah swt. berfirman:
15