Page 28 - MODUL JUAL BELI
P. 28
Khiyar iradiyah yaitu khiyar yang timbul karena ada kesepakatan antar pihak
akad. Khiyar yang termasuk adalah dalam macam ini adalah khiyar syarat dan khiyar
ta’yin.
Secara umum, khiyar dibagi kepada:
a. Khiyar Majlis
Khiyar majlis sah menjadi milik si penjual dan si pembeli semenjak dilangsung-
kannya akad jual beli hingga mereka berpisah, selama mereka berdua tidak mengada-
kan kesepakatan untuk tidak ada khiyar, atau kesepakatan untuk menggugurkan hak
khiyar setelah dilangsungkannya akad jual beli atau seorang di antara keduanya
menggugurkan hak khiyarnya, sehingga hanya seorang yang memiliki hak khiyar.
Dari Ibnu Umar r.a. dari Rasulullah saw. bahwa Rasulullah saw. bersabda,
“Apabila ada dua orang melakukan transaksi jual beli, maka masing-masing dari
mereka (mempunyai) hak khiyar, selama mereka belum berpisah dan mereka masih
berkumpul atau salah satu pihak memberikan hak khiyarnya kepada pihak yang lain.
Namun jika salah satu pihak memberikan hak khiyar kepada yang lain lalu terjadi jual
beli, maka jadilah jual beli itu, dan jika mereka telah berpisah sesudah terjadi jual beli
itu, sedang salah seorang di antara mereka tidak (meninggalkan) jual belinya, maka
jual beli telah terjadi (juga).”
Penjual dan pembeli yang khawatir membatalkan bila meninggalkan majlis,
maka hendaknya tidak meninggalkan majlis. Hal ini sesuai dengan hadis dari Amr bin
Syu’aib dari bapaknya dari datuknya bahwa Rasulullah saw bersabda, “Pembeli dan
penjual (mempunyai) hak khiyar selama mereka belum berpisah, kecuali jual beli
dengan akad khiyar, maka seorang di antara mereka tidak boleh meninggalkan
rekannya karena khawatir dibatalkan.
b. Khiyar Syarat
Khiyar syarat yaitu kedua orang yang sedang melakukan jual beli mengadakan
kesepakatan menentukan syarat, atau salah satu di antara keduanya menentukan hak
khiyar sampai waktu tertentu, maka ini dibolehkan meskipun rentang waktu berlaku-
nya hak khiyar tersebut cukup lama. Hadis dari Ibnu Umar ra, dari Nabi saw Beliau
bersabda, “Sesungguhnya dua orang yang melakukan jual beli mempunyai hak khiyar
dalam jual belinya selama mereka belum berpisah, atau jual belinya dengan akad
khiyar.
c. Khiyar Aib
Jika seseorang membeli barang yang mengandung aib atau cacat dan ia tidak
mengetahuinya hingga si penjual dan si pembeli berpisah, maka pihak pembeli berhak
mengembalikan barang dagangan tersebut kepada si penjualnya.
Dari Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah saw. bersabda “Barangsiapa membeli
seekor kambing yang diikat teteknya, kemudian memerahnya, maka jika ia suka ia
boleh menahannya, dan jika ia tidak suka (ia kembalikan) sebagai ganti perahannya
adalah (memberi) satu sha’ tamar.
4