Page 23 - MODUL JUAL BELI
P. 23

3. Bai’ bi Tsaman ‘Ajil dan Sistem Bank Syariah
                           Bai` bi al-tsaman ‘ajil sebenarnya tidak hanya terbatas pada pembeli dan penjual
                     di pasar tradisional. Lembaga keuangan seperti bank pun bisa melakukan transaksi
                     bai` bi al-tsaman ‘ajil di mana, pihak bank memiliki uang dan tidak memiliki barang.
                     Jika ada orang yang ingin membeli barang, pihak bank boleh menyediakan barang
                     dengan  cara  membeli  di  pasar  sesuai  kebutuhan  pembeli  dengan  mengambil
                     keuntungan tertentu selama tidak mengandung riba.
                           Prinsip  jual beli adalah tukar menukar barang dengan uang. Di sini, berlaku
                     hukum bahwa barang yang dijual sudah harus milik dari penjual. Pihak bank berposisi
                     sebagai  penjual  sementara  nasabah  sebagai  pembeli.  Akan  tetapi,  secara  aplikatif,
                     pihak Bank biasanya tidak akan melakukan penjualan barang, tetapi meminjamkan
                     uang atau mewakilkan kepada pembeli untuk dibeli langsung barang yang dibutuhkan
                     oleh pembeli ke pasar. Dalam proses ini, biasa disebut wakalah atau ijarah dengan
                     konsekwensi hukum yang telah berlaku.
                           Akad  muwakalah  berupa  pihak  bank  mewakilkan  pembeli  untuk  membeli
                     barang  atau  pihak  bank  meminta  tolong  pada  pembeli  untuk  membelikan  barang.
                     Namun,  kepemilikan  barang  ketika  dibeli  tetap  milik  bank.  Pembeli  hanya  dititipi
                     untuk membeli barang. Pihak bank hanya perlu mengecek faktur pembelian kepada
                     pihak yang dititipi ketika disuruh membeli. Hal ini perlu dilakukan agar menghindari
                     terjadinya barang tidak dibeli dengan uang tersebut sehingga menjadi pinjaman uang
                     dengan pengembalian lebih.
                           Resiko  yang  muncul  dalam  proses  pengadaan  barang,  bukan  milik  pembeli,
                     tetapi tanggung jawab penjual. Transaksi ini akan berlaku ketika barang sudah diterima
                     oleh pembeli dalam keadaan selamat. Dalam transaksi ini berlaku dua akad:
                     a. Akad wakalah antara bank dengan nasabah di mana saat itu bank membeli barang
                     dari pihak ketiga dan pembeli saat itu bertindak sebagai wakil dari pihak bank yang
                     melakukan pembelian barang dari pihak ketiga.
                     b.  Akad  jual-beli  kredit.  Setelah  barang  telah  terbeli,  maka  bank  menjual  barang
                     tersebut  dengan  harga  yang  disepakati  dua  pihak.  Kemudian  nasabah/pembeli
                     membayar kepada bank dengan cara kredit atau tidak tunai.
                        4. Kelemahan Bai’ bi Tsaman ‘Ajil
                           Transaksi jual beli bai` bi al-tsaman ‘ajil sangat memungkinkan terjadi kesalah-
                     pahaman dan melangkar hukum fikih ketika kurang memahami prinsip syariah dan
                     begitu  tipisnya  perbedaan  dengan  akad  yang  lain.  Misalnya,  ketika  pihak  bank
                     menitipkan  uang  untuk  membeli  barang  kepada  pembeli  yang  akan  dibeli  oleh  si
                     pembeli dengan harga yang lebih tinggi, ada celah yang bisa dimanfaatkan. Misalnya,
                     pembeli tidak membeli barang yang dimaksudkan dalam transaksi, tetapi digunakan
                     untuk keperluan lain, tetapi ketika jatuh tempo, pembeli akan melunasi pembayaran
                     yang telah disepakati di awal antara pihak bank dan pembeli.
                           Jika transaksi semacam ini terjadi, berarti tidak ada bedanya dengan pinjaman
                     uang berbunga. Alasan membeli barang hanya bentuk tipuan. Karena, secara aplikatif
                     yang terjadi adalah peminjaman uang dengan pengembalian melebihi peminjaman.






                                                                                                     13
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28