Page 74 - 156-PENERAPAN_RANGKAIAN_ELEKTRONIKA
P. 74
PENERAPAN RANGKAIAN
ELEKTRONIKA
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 4.2 Prinsip kerja inverter
Sumber: https://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2017/08/Prinsip- Kerja-Inverter.jpg?x19550
Sumber arus dalam bentuk arus searah listrik tegangan rendah (mis. 12 V)
diumpankan ke transformator pusat keran sekunder (CT), sedangkan dua ujung
transformator lainnya (titik A dan titik B) dihubungkan melalui dua path beralih
ke sirkuit pembumian. Ketika sakelar dihubungkan ke titik A, arus listrik jalur 1
mengalir dari terminal positif baterai ke pusat keran utama dari transformator,
yang kemudian mengalir ke titik A dari transformator untuk dihubungkan ke bumi
melalui sakelar. Ketika sakelar dipindahkan dari titik A ke titik B, arus listrik yang
mengalir di jalur 1 berhenti dan arus listrik di jalur 2 mengalir dari kutub positif
baterai ke transformator utama dengan keran tengah, untuk terhubung ke tanah
melalui titik pengalihan B. Poin A., B dan baris 1, 2 dapat dilihat pada gambar di
atas.
Menghidupkan dan mematikan atau A dan B pada sakelar ini dikendalikan
oleh rangkaian osilator yang bertindak sebagai generator frekuensi 50 Hz dan
mengalihkan arus listrik dari titik A ke titik B dan titik B ke titik A dengan kecepatan
50 kali per detik. Dengan demikian, arus searah listrik yang mengalir di trek 1
dan trek 2 juga berubah hingga 50 kali per detik, sehingga sesuai dengan arus
bolak-balik dengan frekuensi 50 Hz. Sementara komponen utama yang digunakan
sebagai sakelar pada rangkaian switching inverter umumnya adalah MOSFET atau
transistor.
Transformator sekunder menghasilkan output dalam bentuk tegangan yang
lebih tinggi (mis. 120 V atau 240 V), Tergantung pada jumlah Locitans pada
kumparan sekunder transformator atau rasio giliran antara transformer primer
atau sekunder yang digunakan pada Inverter.
TEKNIK ELEKTRONIKA 59
INDUSTRI