Page 32 - Proposal Riset Desain Strategi Pertahanan Aktif untuk Pencegahan Peredaran Gelap Narkoba
P. 32

Sistematisasi pengalaman  ini  akan dilakukan melalui wawancara semi-terstruktur dan
                        kelompok diskusi terfokus (Focused Group Discussion, FGD) yang dilakukan di lima Provinsi:

                        Kalimantan Utara, NTT, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, dan Papua; dan di empat negara:
                        selain Indonesia, ada Myanmar, Kamboja, dan Malaysia. Wawancara dan FGD ini dilakukan
                        dengan para pemangku kepentingan terkait, otoritas dan aparatur keamanan, dan juga elemen

                        masyarakat. Poin-poin pertanyaan yang nantinya ditanyakan ke  partisipan, keseluruhannya
                        akan dikompilasikan seturut lima modul analisis di atas.

                     3.  Pemodelan strategis dan skenario kebijakan

                        Sebagaimana disampaikan di bagian sebelumnya, bahwa dalam merumuskan  strategi besar,
                        khususnya dalam bentuk doktrin,  suatu  analisis  dan pendefinisian yang komprehensif

                        mengenai lingkungan strategis dan bentuk ancaman  adalah kunci. Pula sudah disampaikan
                        bahwa untuk mendefinisikan lingkungan strategis dan bentuk ancaman, penelitian ini
                        menggabungkan pendekatan multidisipliner (desain strategis, keamanan, kebijakan, sosio-

                        ekonomi, dan antropopsikologi). Oleh karena itu, pemodelan strategi Pertahanan Aktif akan
                        menggabungkan pemodelan-pemodelan yang dilakukan masing-masing modul analisis
                        (strategic horizon scanning, model ancaman dan matriks sekuritisasi, siklus pembelajaran dan

                        inovasi kebijakan, neksus sosial-ekonomi, pola kultural adiksi) dengan metode triangulasi
                                                                                                            73
                        untuk menghasilkan suatu  pemodelan  complex systems  dynamics  akan  IDT-DA.  Metode
                                                                                                    74
                        triangulasi di sini  akan amat berguna dalam menyintesiskan hasil-hasil  pemodelan dengan

                        menggunakan pendekatan-pendekatan dari disiplin yang berbeda-beda ke dalam suatu model
                        sistem makro yang terdiri dari  sistem-sistem yang  beroperasi secara  ko-dependen, secara
                        komensal (simbiotis), dan ko-determinasi. Sistem inilah yang disebut kompleks dinamis sistem-

                        sistem (complex systems dynamics).

                        Lalu dengan metode brainstorming dengan pendekatan design thinking, penelitian ini akan
                        mengadakan beberapa sesi workshop  dengan para  stakeholder  (baik pemerintah, aparatur
                        keamanan, maupun masyarakat)  untuk mengeksplorasi  rantai proses kreatif dalam model

                        berpikir design thinking. Para partisipan akan dipaparkan dengan analisis-analisis yang sudah
                        dihasilkan dalam siklus pertama riset ini. Kemudian mereka akan disodori hasil evaluasi




                     73  Donna M. Mertens dan Sharlene Hesse-Biber, “Triangulation and Mixed Methods Research: Provocative Positions,” Journal of
               Mixed Methods Research 6, no. 2 (2012): 75–79; Thierry Balzacq, “The significance of triangulation to critical security studies,” Critical Studies
               on Security 2, no. 3 (2014): 377–81.
                     74  Yacov Y. Haimes, Modelling and managing interdependent complex system of systems (John Wiley & Sons Inc., 2019); Gergely Palla
               et al., “Uncovering the overlapping community structure of complex networks in nature and society,” Nature 435, no. 7043 (2005): 814–18.
                                                         32 | Proposal Riset Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense) |
                                               Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (UBJ) dan Badan Narkotika Nasional (BNN)
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37