Page 28 - Proposal Riset Desain Strategi Pertahanan Aktif untuk Pencegahan Peredaran Gelap Narkoba
P. 28
terbentuk di dalamnya. Artinya, sekaligus menariknya, pandangan ini bisa menjawab
pertanyaan melelahkan tentang mengapa ancaman IDT-DA “nggak ada matinya”; jawab:
karena ancaman IDT-DA mendapatkan dukungan kehidupannya (life support) justru dari
sistem-sistem yang secara endogen terbentuk di dalam masyarakat itu sendiri.
Namun demikian, argumen ini juga memiliki sisi cerahnya: sebuah sistem pertahanan terhadap
dan untuk melawan ancaman IDT-DA adalah mungkin, dan harus, juga mendapatkan
dukungan kehidupannya dari seluruh sistem yang ada di masyarakat. Sistem Pertahanan Aktif,
dengan demikian, adalah sistem pertahanan yang mendapatkan nyawa-nya dengan melekat di
eksosistem kemasyarakatan. Penelitian ini, dengan demikian mendedikasikan analisisnya
untuk di satu sisi, mendeteksi di titik-titik mana sistem-sistem yang ada di masyarakat ini
memberi nafas kehidupan bagi ancaman IDT-DA, dan sebaliknya, di titik-titik mana di
masyarakat yang mana strategi Pertahanan Aktif dapat memperoleh energinya. Di sinilah
pendekatan EKOSISTEM PERTAHANAN RESILIEN hadir untuk memadukan keseluruhan
pendekatan disipliner di atas (keamanan, politik kebijakan, sosioekonomi, dan kultural
psikologis) untuk mendesain suatu ekosistem yang mampu meningkatkan imunitas dan
kapabilitas pertahanan dalam menghadang ancaman IDT-DA di seluruh aspek kehidupan
masyarakat.
METODE PENELITIAN
Secara perspektif metodologis, penelitian ini menggunakan pendekatan disipliner yang terbagi ke
dalam dua lapis: lapisan pertama adalah pendekatan strategis (defense and strategic studies) dan
pendekatan desain (design theories); karena kedua pendekatan ini sebenarnya adalah pendekatan yang
universal dan lebih bersifat mind-set, maka ia bisa diisi oleh pendekatan-pendekatan (atau yang kami para
peniliti sebut ‘modul analisis’) yang lebih teknis sesuai isu, karenanya ia dilapisi dengan lapisan kedua
28 | Proposal Riset Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense) |
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (UBJ) dan Badan Narkotika Nasional (BNN)