Page 24 - Proposal Riset Desain Strategi Pertahanan Aktif untuk Pencegahan Peredaran Gelap Narkoba
P. 24
kedua perspektif, internal maupun eksternal, maka penting untuk mendefinisikan
(si)apakah musuh, bagaimana serangannya, kapan momentum serangannya, dan di
mana “markasnya.”
ii. Kuratif dilakukan saat ancaman sudah memanifestasi dan terjadi, berikut dampak dan
korban yang dihasilkannya. Tugas pendekatan ini, di satu sisi, adalah bagaimana
mengidentifikasi dampak, membendungnya, dan meredakan/menghilangkan (atau
mengobati) efeknya. Di sisi lain, ia juga melacak sumber/biang dan membasminya.
Perspektif resilien untuk pendekatan kuratif mensyaratkan suatu analisis dampak dan
mitigasinya di satu sisi, dan juga di sisi lain pemetaan sumber ancaman dan taktik untuk
menetralisirnya.
iii. Preventif berbeda dari preemtif, dalam artian ia didasarkan pada analisis dan bukti kuat
mengenai suatu musuh/ancaman, namun bukan mengenai aktivitas persiapan maupun
momentum serangannya. Sehingga, pendekatan ini didasarkan pada kebutuhan untuk
membentengi diri dari ancaman yang kelak akan menyerang, tetapi juga pada desakan
untuk membuat sumber ancaman mengurungkan tindakan-tindakannya yang
mengancam.
iv. Imunitif berbeda dari ketiga pendekatan sebelumnya lantaran ia didasarkan pada
keyakinan bahwa kita bisa saja diserang, namun manifestasi sumber ancaman tersebut
masih belum jelas, begitu pula dengan pola, bentuk, dan momentum serangannya.
Membangun pertahanan diri adalah tugas dari pendekatan imunitif. Namun, konsep
membentengi diri sebagaimana pendekatan preventif tidak cocok dipakai pendekatan
imunitif, karena ia mengasumsikan bahwa serangan selalu datang dari luar benteng.
Karenanya, kesiapsiagaan dan kekebalan adalah yang dituju oleh visi pertahanan
imunitif.
Keempat variasi pendekatan strategis yang diusulkan di atas sebenarnya tidak bisa dirumuskan
tanpa mengklarifikasi terlebih dahulu mengenai (si)apa dan bagaimana musuh memanifestasi,
berikut sumber dan bentuk serangannya. Tantangannya, jika secara tradisional, hal-hal ini
sebenarnya tidak begitu sulit dilakukan sejauh terdapat sumber (intelijen) yang kredibel.
Namun lain halnya jika dilihat secara non-tradisional: bagaimana mendefinisikan ancaman dan
serangannya dalam bentuk kemasyarakatan—dan bukan sindikat maupun kartel narkotika?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, itulah mengapa analisis lingkungan strategis
menjadi penting untuk terlebih dahulu dilakukan.
24 | Proposal Riset Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense) |
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (UBJ) dan Badan Narkotika Nasional (BNN)