Page 26 - Proposal Riset Desain Strategi Pertahanan Aktif untuk Pencegahan Peredaran Gelap Narkoba
P. 26
mencoba melihat bagaimana proses dan implementasi kebijakan mengikuti suatu siklus
kebijakan: pendefinisian tantangan kebijakan penetapan agenda setting formulasi
kebijakan adopsi ke dalam kerangka legal implementasi melalui aparatur birokrasi
pengawasan dan pemolisian melalui otoritas dan aparatur keamanan dan pada akhirnya
evaluasi oleh unit riset dan pengembangan kebijakan. Penelitian akan menganalisis setiap rantai
dalam siklus ini, dan melihat sejauh mana rantai-rantai ini menyadari, mengapresiasi, dan
memperhitungkan analisis objektif dan ilmiah (yang profesional dan non-parsial) terhadap
ancaman IDT-DA dalam merumuskan pendekatan-pendekatan kebijakannya. Lebih spesifik
66
lagi, seturut pendekatan policy design thinking, analisis kebijakan di sini akan menelisik sejauh
mana analisis yang berpusat pada manusia (human-centred) dan pada masyarakat (societal
approaches) telah diadopsi dan melembaga dalam pemikiran dan perumusan kebijakan IDT-
DA ini. Pasalnya, sebagaimana klaim penelitian ini, tanpa analisis yang objektif dan ilmiah dan
yang berpusat pada manusia dan masyarakat, mustahil sebuah kebijakan keamanan IDT-DA
memiliki efek positif—jika bukan kesuksesan—terhadap upaya P4GN yang notabene
kompleks, multi-dimensi, dan tidak hirau dengan yurisdiksi sektoral teknokrasi pemerintah di
satu sisi, dan di sisi lain bersimbiosis dan melekat pada seluruh sistem sosial di masyarakat.
Konteks sosioekonomi juga merupakan dimensi yang diyakini penelitian ini sebagai lahan
subur yang ikut melestarikan ancaman IDT-DA di satu sisi, namun juga, ironisnya, ikut
dikuatkan oleh keuntungan politik ekonomi dari IDT-DA di sisi lain. Itulah mengapa menjadi
penting bagi penelitian ini untuk di satu sisi memetakan praktik dan dinamika sosial
kemasyarakatan seperti apa yang menjadi katalis bagi terus muncul dan berkembangbiaknya
ancaman IDT-DA. Di sisi lain, adalah imperatif pula untuk menunjukkan bagaimana transaksi
ekonomi dan politik pengamanan dalam konteks IDT-DA ini balik membentuk wajah
masyarakat, merekayasa relasi sosial, mengkristalkan blok-blok sosial, dan bahkan memperkuat
relasi kekuasaan di tengah-tengah masyarakat. Pada gilirannya, pemetaan ini adalah modalitas
penting dalam merumuskan kebijakan P4GN yang mampu memutus hubungan simbiotis ini,
dan bahkan, lebih sukses lagi, mengambil-alih hubungan simbiotis ini justru untuk
memperkuat imunitas dan kapabilitas pertahanan masyarakat untuk melawan ancaman IDT-
DA.
66 Michael Mintrom dan Joannah Luetjens, “Design Thinking in Policymaking Processes: Opportunities and Challenges,” Australian
Journal of Public Administration 75, no. 3 (2016): 391–402.
26 | Proposal Riset Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense) |
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (UBJ) dan Badan Narkotika Nasional (BNN)