Page 22 - Proposal Riset Desain Strategi Pertahanan Aktif untuk Pencegahan Peredaran Gelap Narkoba
P. 22

harus mampu menjawab tantangan risiko dan keamanan non-tradisional dari penyalahgunaan
                        dan  peredaran gelap narkotika (IDT-DA), baik yang eksogen maupun endogen. Oleh

                        karenanya, poin yang hendak diajukan di sini adalah bahwa PA bukan hanya harus menjelma
                        dalam bentuk doktrin strategi pertahanan berikut rumusan/kalkulasi postur strategis (strategic
                        posture) sebagaimana lazim dalam kerangka pemikiran strategis tradisional, melainkan ia juga

                        harus mampu  menginternalisasi prinsip resiliensi dalam rumusan doktrin dan posturnya
                        tersebut. Corak militeristik pertahanan harus disinergikan dengan corak kemasyarakatan dari
                        resiliensi: kesiapsiagaan di tingkatan sipil untuk menghadapi ancaman, dari luar atau dalam,

                        dimanapun, kapanpun.

                        Perbedaan mendasar pertahanan dan resiliensi tidak berhenti hanya di corak militeristik atau
                        sipilnya, melainkan juga di apa yang disebut teori sekuritisasi sebagai ‘objek acuan’ (reference
                        object)—yaitu objek/subjek yang hendak diamankan/dilindungi dari  ancaman.   63   Dalam

                        pandangan pertahanan, adalah keutuhan dan kedaulatan negara yang menjadi objek acuan.
                        Namun, dalam pandangan resiliensi, adalah keutuhan fondasi kehidupan dan penghidupan
                        masyarakatlah yang menjadi objek acuan, baik itu yang fisik-material (infrastruktur, tempat

                        tinggal, pangan, dst.) maupun yang non-material (kesehatan, kewarasan, pengetahuan, dst.).
                        Sehingga menjadi logis  untuk menyatakan bahwa dalam  paradigma resiliensi, konsep dan
                        perumusan doktrin strategi pertahanan maupun postur strategis juga harus diimbangi dengan

                        perspektif yang masyarakat-sentris. Pula menjadi tugas dari penelitian ini untuk mendesain
                        kerangka perumusan dan implementasi doktrin strategis dan postur strategis dari pertahanan
                        aktif yang berparadigma resiliensi.

                        Dengan demikian, dapat kami ajukan formulasi awal  STRATEGI  PERTAHANAN AKTIF

                        BERPARADIGMA RESILIENSI: strategi pertahanan aktif adalah strategi pertahanan yang
                        secara proaktif meningkatkan kapabilitas pertahanan, tidak hanya aparat, melainkan juga
                        masyarakat, dan bahkan sistem-sistem sosial, ekonomi, dan budaya di masyarakat sampai

                        taraf yang  memungkinkan seluruh elemen masyarakat menjadi imun (kebal)  terhadap
                        ancaman  IDT-DA.  Strategi PA yang berparadigma resiliensi ini tidak hanya mencakup
                        pertahanan terhadap ancaman pengedar, namun juga potensi-potensi ancaman dari lahirnya

                        pengguna-pengguna baru di antara masyarakat yang akan selalu menyuburkan tumbuh-
                        kembangnya  bandar. Dengan kata lain, strategi PA tidak hanya fokus kepada “musuh”
                        eksternal, melainkan ia juga sensitif terhadap kondisi internal yang ironisnya menjadi lahan




                     63  Barry Buzan, Ole Waever, dan Jaap de Wilde, Security: A New Framework for Analysis (Lynne Riener Publishers, 1998).
                                                         22 | Proposal Riset Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense) |
                                               Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (UBJ) dan Badan Narkotika Nasional (BNN)
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27