Page 4 - Proposal Riset Desain Strategi Pertahanan Aktif untuk Pencegahan Peredaran Gelap Narkoba
P. 4

LATAR BELAKANG


                     Pada 2019 yang lalu, Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, menggariskan langkah-

               langkah strategisnya dalam mengemban tugas pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan
               peredaran gelap narkotika (P4GN) di Indonesia. Hasilnya adalah butir-butir arah kebijakan strategisnya
               untuk lima tahun ke depan, 2020-2024, yang  sekaligus berkontribusi pada  sistem rancangan

               pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020-2024. Pada versi awalnya terdapat lima butir:
               “1) Peningkatan kapasitas pengawasan titik masuk jalur peredaran dan kapasitas kerja sama pencegahan

               dan pemberantasan peredaran gelap narkotika; 2) Peningkatan kapasitas dan kualitas pencegahan dan
               pemberantasan peredaran gelap narkotika; 3)  Peningkatan pemberdayaan, partisipasi, dan
               kedayatanggapan masyarakat melalui pemanfaatan nilai-nilai kearifan dan kelembagaan lokal dalam
               P4GN; 4) Penerapan rehabilitasi berkelanjutan; 5) Penataan dan penguatan tata keloka kelembagaan BNN

               dalam kaitannya dengan pelayanan publik.”  Namun, pada penyempurnaanya, ia berkembang sampai
                                                        1
                                                                                                            2
               enam butir, dengan penambahan arah kebijakan (6) “Penguatan Kerjasama, Inovasi, dan Teknologi.”
               Perancangan rencana strategis ini juga sudah melalui kajian ekstensif yang diselenggarakan BNN dengan
               Universitas Brawijaya.  Dalam kajian ini, seluruh aspek mulai makro, meso, mikro dan internal organisasi
                                   3
               BNN sendiri dibahas demi mendapatkan arah strategis yang jelas.


                     Dalam dokumen-dokumen di atas, arah  kebijakan strategis BNN untuk lima tahun ke depan
               dikerangkakan dalam  suatu kerangka strategis yang disebut  Active Defense.  Pemilihan strategi ini

               merupakan hasil upaya BNN dalam mengevaluasi strategi kebijakan ofensifnya selama ini, khususnya
               yang,  dalam bahasa naskah akademik renstra,  “dipropagandakan dengan jargon ‘perang melawan
                         4
               narkoba’.”  Pasalnya, sebagaimana diagnosis naskah tersebut,

                     “[S]trategi offensif dipandang memberi tantangan dan dorongan secara tidak langsung kepada kelompok
                     jaringan untuk terus memperkuat diri dan mengembangkan berbagai modus dan kelengkapan persenjataan

                     kejahatannya. Pada sisi yang lain, hal ini juga menempatkan BNN dalam posisi yang reaktif dengan tindakan
                                         5
                     yang terkesan sporadis.”




                     1  “BNN Selenggarakan Musren Tentukan Langkah Strategis Lima tahun Ke depan,” bnn.go.id, 3 Juli 2019, https://bnn.go.id/bnn-
               selenggarakan-musren-tentukan-langkah-strategis-lima-tahun-ke-depan/.
                     2  Kepala Biro Perencanaan BNN, “Kajian Active Defense [Handout Diskusi],” 2020; Kepala Biro Perencanaan BNN, “Rancangan
               Rencana Kerja dan Reviu Angka Dasar BNN Tahun Anggaran 2021 [Handout Diskusi],” 2020.
                     3  BNN-RCCP FIA UB, “Naskah Akademik Penyusunan Rencana Strategis Badan Narkotika Nasional 2020-2024,” 2019.
                     4  Ibid. 72.
                     5  Ibid. “Naskah Akademik Penyusunan Rencana Strategis Badan Narkotika Nasional 2020-2024.”
                                                          4 | Proposal Riset Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense) |
                                               Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (UBJ) dan Badan Narkotika Nasional (BNN)
   1   2   3   4   5   6   7   8   9