Page 16 - e book penelitia PDUPT arimbawa 4012
P. 16

Sumber: Buchori, 1990.
                                 Gambar 1 Domain Kriya.

                 Ditinjau dari sejarah, awalnya seni diciptakan dengan berfungsi untuk
            pemenuhan kebutuhan masyarakat, baik untuk pemenuhan kebutuhan yang
            bersifat sekuler terkait dengan pemenuhan kebutuhan penunjang aktivitas
            hidup sehari-hari maupun untuk sarana penunjang kegiatan spiritual. Namun,
            setelah  adanya pengaruh  seni  dari  Eropa  maka  mulai  dikelompokkan
            seperti seni murni, kriya dan desain. Dalam konstelasi seni rupa kriya
            diberi  definisi  secara  eksklusif.  Kriya  diartikan  sesuatu  yang  dibuat
            dengan  tangan  atau  craftmensbip  tinggi,  unsur  keindahan  melekat  dan
            sering  berupa  barang  fungsional.  Jadi  posisi  kriya  berada  di  tengah,
            semakin ke kiri memasuki ranah seni murni maka daya eskpresinya akan
            semakin kuat dan subjektif. Demikian sebaliknya, semakin ke kanan akan
            memasuki ranah desain maka daya ekspresinya semakin  mengekecil  dan
            objektif serta lebih memikirkan persoalan fungsi. Orientasi penciptaan kriya
            mencerminkan kecenderungan-kecenderungan kepada salah satu dari kedua
            bagian tersebut atau terkadang dapat merupakan perpaduan antara seni
            dan desain. Hal tersebut membawa pada assessment estetika produk kriya

            tergantung pada wawasan atau persepektif ilmu yang dipergunakan untuk
            mendekatinya.  Posisi  kriya  yang  sedemikian  rupa  sering  menimbulkan



                                                                             8
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21