Page 11 - e book penelitia PDUPT arimbawa 4012
P. 11

para perajin dapat mengubah tempurung kelapa yang semulanya sebagai
               sampah atau digunakan untuk bahan bakar menjadi produk inovatif dan
               bernilai ekonomi (Yan  De, 2021; Hermita, 2019: 94).  Selaras  dengan

               pendapat  Zimmerer  dan  Scarborough  (dalam  Reniati,  2015)  bahwa
               kreativitas  adalah  kemampuan  melahirkan  gagasan-gagasan  baru  atau
               inovasi dalam konteks mencermati masalah dan peluang. Menempatkan
               perspektif baru pada ide-ide yang sudah ada sebelumnya. Penciptaan produk
               dengan  memunculkan  kombinasi  baru  dari  elemen  yang  sudah  ada
               sebelumnya dalam suatu material tertentu. Pembentukan kembali elemen
               yang sudah ada sebelumnya seperti: warisan artefak budaya, keterampilan atau
               bahan baku (UNIDO, tt).

                    Dampak pasang surut dirasakan oleh pengusaha dan perajin limbah
               tempurung kelapa yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal,
               seperti berbagai peristiwa yang  dialami, seperti: terjadi  krisis  moneter
               tahun 1998, bom Bali tahun 2002 dan kini diperburuk dengan munculnya
               pandemi Covid 19 yang melanda warga dunia sampai sekarang dan memicu
               terjadinya fenomena disrupsi ekonomi global, yakni terjadinya sebuah era
               inovasi dan perubahan besar-besaran secara fundamental dalam sistem
               bisnis  dunia,  padahal  sebelum  terjadi  pandemi  usaha  tersebut  sempat
               mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pemasaran produk dari tahun ke
               tahun semakin memberi dampak positif bagi masyarakat perajin dan
               pengusaha  di  daerah  tersebut.  Banyak  warga  masyarakat  turut  serta
               mengerjakan dan menjadikan sebagai usaha industri rumahan. Hasil karya
               mereka dijadikan produk komoditi untuk diekspor ke beberapa negara,
               seperti ke: Jepang, Amerika, Eropa dan Australia (Berata, 2009: 27).

                    Upcycle limbah tempurung kelapa menjadi material kerajinan sejalan
               dengan gerakan green design, karena produk-produk kerajinan yang dihasilkan
               berupa produk “hijau” atau  green product yang ramah lingkungan, baik
               berupa produk fungsional maupun pajangan. Limbah tempurung kelapa
               dapat dijadikan alternatif material green product sebagai salah satu solusi
               atas masalah terkait dengan isu strategis yang sedang menguat diwacanakan
               oleh berbagai kalangan, yakni tentang upaya penanggulangan kerusakan

                                                                                3
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16