Page 51 - e book penelitia PDUPT arimbawa 4012
P. 51

bahwa estetika produk kerajinan merupakan salah satu faktor penentu
               untuk  memberi  daya  tarik  terhadap  para  konsumen  untuk  membeli.
               Estetika menjadi salah satu selling point atau sebagai titik pembeda dengan

               produk para pesaing lainnya di pasaran.
                    Kalau dicermati dari unsur visual, terutama dari unsur tekstur dan
               warna,  tampak  para  perajin  mengalami  kesulitan  atau  kendala  dalam
               berimprovisasi, disebabkan dalam kerajinan dengan material tempurung

               kelapa, tekstur dan warna alami justru menjadi kekhasan atau kekuatan
               dari produk. Tekstur dan warna tempurung menjadi sesuatu penanda
               produk yang harus dipertahankan, sehingga kondisi tersebut membatasi
               daya kreativitas dan ekspresi para perajin. Pemberian warna pada produk
               tidak mungkin dilakukan secara total. Demikian juga dalam pengolahan
               bentuk mengalami keterbatasan, karena bentuk tempurung kelapa bulat
               atau  cekungan,  sehingga  para  perajin  dalam  kreativitas  harus
               “menyesuaikan”  dengan  bentuk  tempurung  kelapa  (Wawancara:  I
               Wayan  Sucipta  salah  seorang  perajin  tempurung  kelapa,  Tanggal  29
               Agustus 2021).
                    Jadi dalam kerajinan tersebut terdapat beberapa “kendala” terkait
               dengan  pengolahan  warna,  bentuk  maupun  tekstur.  Karakteristik
               tempurung kelapa berbeda dengan material lainnya, seperti: kayu, logam
               atau plastik, sehingga dalam penggunaan material tersebut diperlukan
               keahlian dan perlakuan khusus. Kendatipun terdapat keterbatasan dari

               tempurung  kelapa,  bukan  berarti  tidak  baik  untuk  digunakan  bahan
               kerajinan.  Namun,  keterbatasan  tersebut  justru  bagi  para  perajin
               dijadikan kelebihan. Karakter tempurung kelapa tetap dipertahankan dan
               dijadikan ciri khas produk.
                      Dalam upaya pengembangan varian produk, maka beberapa solusi

               alternatif  yang  telah  dilakukan  untuk  mengujudkan  bentuk-bentuk
               inovatif.  Hal  ini  selaras  dengan  pendapat  Harry  (2012)  bahwa
               implementasi inovasi secara garis besarnya dapat dilakukan dengan enam
               cara.  Dari  enam  cara  yang  dijelaskan  ada  beberapa  cara  yang  tampak
               dilakukan oleh para perajin di Desa Banjarangkan, seperti: (1) penambahan
                                                                               43
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56