Page 28 - Pengantar Filsafat Umum
P. 28

18     FILSAFAT UMUM


             tertentu. Urgensi metode adalah supaya kegiatan praktis terlaksana
             dengan efektif dan efisen, agar upayanya mencapai hasil yang optimal.
             Arti luas ini dapat dikhususkan dengan menghubungkannya pada bidang
             tertentu. Metode berpikir adalah cara dan jalan berpikir menurut sistem
             aturan tertentu. Metode ilmiah ialah sistem aturan yang menentukan
             jalan untuk mencapai pengertian baru pada bidang ilmu pengetahuan
             tertentu.
                  Metode menjamin sifat hakiki ilmu pengetahuan menjadi penge-
             tahuan sistematis-metodis. Metode ini bukan hanya merumuskan fragmen-
             fragmen secara terpisah, seperti dasar pemikiran, rumusan pertanyaan,
             observasi, hipotesa, perbandingan, asas, teori dan aksioma. Metode ini
             meliputi seluruh perjalanan dan perkembangan pengetahuan, seluruh
             urut-urutan dari permulaan sampai kepada kesimpulan ilmiah, baik
             untuk bagian khusus maupun untuk seluruh bidang atau obyek penelitian.
             Metode ilmu mengatur kedudukan dan fungsi segala bagian tersebut,
             sehingga menjadi satu kesatuan aturan yang saling terkait dan menunjang.

                  Uraian dan perbincangan mengenai metode-metode keilmuan ini
             menimbulkan ‘metodologi’ (ilmu yang membahas tentang metode
             keilmuan). Pada dasarnya, metodologi hendak menganalisa dan menyusun
             asas-asas dan jalan-jalan yang mengatur penelitian ilmiah pada umumnya,
             serta pelaksanaannya pada ilmu-ilmu khusus. Ada tiga bagian penting
             yang tercakup dalam metodologi: metodologi empiris, logika dan epistemologi.
             Yang terakhir ini merupakan bagian terpenting dari filsafat ilmu.
                  Dengan demikian, tepatlah bahwa uraian tentang metode-metode
             filsafat pun harus bersifat metodis. Pertanyaan bahwa metode apakah
             yang digunakan ilmu dan mana pula yang digunakan filsafat adalah
             sebenarnya baru timbul belakangan. Lama sekali hal itu tidak jadi per-
             soalan. Sampai abad ke-16, di Barat tidak ada ditarik garis pemisah yang
             tegas yang memisahkan filsafat dan ilmu pengetahuan. Aristoteles, seorang
             filosof Yunani terkenal, banyak melakukan penelitian empiris, dan ia
             sering mempergunakan metode induktif dalam karya-karya logikanya.
             Pada zaman Roger Bacon (1210-1292), metode-metode yang masih berbaur
             itu sudah jauh lebih maju. Tetapi, sejak ilmu-ilmu empirik makin men-
             cuat ke permukaan, maka mulai dibedakan mana metode-metode untuk
             ilmu-ilmu empirik ini, dan mana yang dipergunakan oleh kajian non-
             empirik, terutama filsafat.
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33