Page 101 - Ceritaku, Imajinasiku Kumpulan Cerita Pendek Anak Nusantara (Winastwan Gora, Miwahyudi W., Rafii Hamdi etc.) (Z-Library)_Neat
P. 101

Kera : "Ah… punya akupun begitu"   resah. Ia selalu memanggil si kera namun jawaban kera tetap

            sama yaitu masih mencobanya. Dengan sikap si kera, katak pun
 Lagi-lagi  kera  membohongi  temannya  itu.  Lama
            merasa jengkel terhadap sikap si kera.
 kelamaan pohon pisang katak menjadi besar serta menghasilkan
 buah yang lebat dan sudah masak. Katak ingin mencoba buah    Karena katak sudah terlalu jengkel, ia pun bersembunyi

 pisangnya. Sedangkan punya kera sudah mati di puncak pohon   di bawah tempurung kelapa. Saat kera berbalik badannya katak

 saman. Namun ketika ia memanjat pohon pisang yang licin itu, ia   pun sudah tak ada lagi.
 mencoba berulang kali, tetapi tidak juga berhasil. Dan tiba-tiba
                   Kera : "kemana teman ku katak…, jangan-jangan dia marah
 datanglah kera.
                          kepadaku." Si kera turun dan berteriak ’’hai katak ini
 Kera  :  "hai…  katak  apakah  kau  tak  bisa  memanjat  pohon   pisangmu."

 pisangmu."
                    Katak : ‘’kuk!"

 Katak : "hai… kera kau bisa membantuku untuk memetik buah
                   Si  kera  mengira  alat  kelaminya  yang  menjawab.  Dia
 pisangku."
            berdiri dan mencari batu besar lalu duduk di tempurung yang

 Kera : "tentu saja…namun kita bagi dua ya…"  tadi,

  Katak : "baiklah kalau begitu."   Kera : "awas! Sekali lagi kau menjawab akan ku lempar kau."


 Tak lama kemudian…secara cepat kera menaiki pohon   Prak!!!!  kera  menghantam  alat  kelaminya  itu  dengan

 pisang  itu  dengan  lincah.  Kera  pun  sudah  berada  di  puncak   batu. Maka seketika itu ia jatuh dan pingsan, katak pun keluar ia
 pohon pisang itu dan dengan lahapnya memakan pisang yang   sedih dan kasihan melihat temannya itu.

 ada.
                   Kita harus saling menolong dan tidak serakah terhadap sesama kita

 Kera : " hmmm…enaknya pisang ini!!!"

 Kera terus menerus menipu katak sehingga katak merasa




 96                                                                           97
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106