Page 29 - Modul - Branding Rumah Sakit
P. 29
brand suatu perusahaan, pengalaman positif konsumen, kekuatan brand dan kebesaran
brand yang positif untuk organisasi.
Aaker (1997), Antonides dan van raaj (1998), Koller dan keller (2012)
menambahkan bahwa perluasan brand dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi produsen
(trasnferibilitas keahlian serta asset) dan sisi konsumen (komplementaritas dan
substitusi). Perluasan brand dapat dikatakan berhasil apabila asosiasi brang yang kuat
memberikan poin pembeda dan keuntungan bagi perluasan, mampu membentuk brand
inti dengan cara mengeluarkan asosiasi inti, menghindari asosiasi negative dan
menimbulkan pengenalan brand terhadap konsumen.
Beberapa penelitian mengenai perluasan brand ataupun strategi branding telah
dilakukan oleh banyak peneliti. Penelitian Xie (2012) menjelaskan ketepatan perluasan
brand sebagai cara dalam menjalankan strategi branding untuk mencapai target
pemasaran suatu perusahaan secara umum. Hasil penelitian ingenhoff dan Fuhrer (2010)
adalah hubungan kepribadian brand dalam era kompetisi dapat membantu pencapaian
keberhasilan organisasi, dengan menekankan karakteristik, kompetensi yang berbeda, dan
menjamin posisi yang relative berbeda. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
refesensi dan memperkaya kajian mengenai perluasan brand sebagai strategi branding
guna peningkatan reputasi dan banyak dilakukan oleh organisasi yang berorientasi pada
pasar.
Dinamika perluasan brand sebagai strategi branding peningkatan reputasi yang
dilakukan oleh rumah sakit. Strategi bisnis yang dilakukan dengan cara menggali dan
mengembangkan potensi-potensi sumber daya yang ada. Dari pihak internal rumah sakit
ataupun melihat peluang dan kebutuhan masyarakat akan jasa layanan kesehatan. Strategi
bisnis yang digunakan tidak terlepas dari branding yang mereka bangun berdasarkan
keyakinan dari setiap rumah sakit yang tercermin dari slogan, moto ataupun pencitraan
mereka pada masyarakat. Perluasan brand dirasa cukup efektif dan memudahkan pihak
pemasaran rumah sakit ketika merancang, membuat, mengelola dan memasarkan produk-
produknya dengan menginduk pada brand rumah sakitnya, sehingga dapat lebih mudah
diterima oleh masyarakat. Berbagai usaha yang dilakukan oleh rumah sakit merupakan
upaya yang bertujuan untuk terus meningkatkan kualitas jasa layanan kesehatan sebagai
bentuk kekuatan dan kemampuannya yang dicitrakan keluar, sehingga akan di pesepsikan
18