Page 73 - MODUL AJAR SISTEM PERENCANAAN RUMAH SAKIT
P. 73
negeri, transparansi hasil diagnosis yang disampaikan oleh tenaga medis pada
pasiennya, adanya kebutuhan atas pelayanan prima, dan yang terakhir adalah
sugesti bila berobat di luar negeri akan lebih cepat sembuh. Faktor- faktor
eksternal orang berobat ke luar negeri antara lain adanya fasilitas dan teknologi
rumah sakit / pelayanan kesehatan lebih canggih dan modern, kemampuan untuk
memberikan pelayanan yang lebih baik oleh rumah sakit/pelayanannya kepada
pasien, pelayanan dalam satu paket sehingga lebih praktis, cara dan sistem
penanganan terhadap pasien dinilai lebih cepat, dengan adanya sistem paket
maka biaya yang dikeluarkan akan lebih murah, keramahtamahan / keterampilan
tenaga medis yang lebih baik, dan yang terakhir adalah rekomendasi atau anjuran
dari dokter dalam negeri untuk berobat ke luar negeri (Haryanto dan Ollivia,
2009).
c. Regulatory Trends
Asuransi Kesehatan (ASKES) resmi ditunjuk menjadi Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang meng-cover jaminan kesehatan
seluruh rakyat Indonesia yang tertuang dalam UU BPJS Nomor 24 tahun 2011.
Tepatnya tanggal 1 Januari 2014, ASKES resmi mengalami transformasi
menjadi BPJS. Berita yang beredar di media massa mengenai keluhan pasien
Peserta JKN terhadap pelayanan yang diterima menunjukkan bahwa masih
rendahnya tingkat kepuasan pasien peserta JKN. Perbedaan prosedur di rumah
sakit antara pasien peserta JKN dengan pasien lainnya memungkinkan terjadinya
perbedaan tingkat kepuasan antara kedua jenis pasien tersebut.
Asuransi Kesehatan (ASKES) resmi ditunjuk menjadi Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang meng-cover jaminan kesehatan
seluruh rakyat Indonesia yang tertuang dalam UU BPJS Nomor 24 tahun 2011.
Tepatnya tanggal 1 Januari 2014, ASKES resmi mengalami transformasi
menjadi BPJS. Berita yang beredar di media massa mengenai keluhan pasien
Peserta JKN terhadap pelayanan yang diterima menunjukkan bahwa masih
rendahnya tingkat kepuasan pasien peserta JKN. Perbedaan prosedur di rumah
61