Page 74 - MODUL AJAR SISTEM PERENCANAAN RUMAH SAKIT
P. 74

sakit antara pasien peserta JKN dengan pasien lainnya memungkinkan terjadinya

                           perbedaan tingkat kepuasan antara kedua jenis pasien tersebut.

                                  Di tahun 2015, pemerintah mengeluarkan PP No 46 tahun 2015 terkait

                           program  Jaminan  Hari  Tua  (JHT).  Revisi  tersebut  untuk  mencarikan  solusi
                           supaya peserta BPJS Ketenagakerjaan yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja

                           (PHK)  bisa  mencairkan  JHT  secara  penuh.  PP  No  46  Tahun  2015  sendiri
                           merupakan turunan dari Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem

                           Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Dalam UU tersebut belum mengatur tenaga

                           kerja yang kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

                                  Dengan  lahirnya  PP  tersebut  berarti  terdapat  regulasi  yang  mengatur

                           peserta BPJS Ketenagakerjaan yang terkena PHK. Meski tak diatur dalam UU
                           pihaknya mengatakan PP tersebut tak bermasalah di hadapan hukum.PP No 46

                           Tahun 2015 berisi ketentuan JHT bisa diambil ketika mencapai usia 56 tahun.
                           Tenaga kerja yang menjadi PNS, TNI, Polri tidak bisa mengajukan klaim.Selain

                           itu, minimal kepesertaan 10 tahun dan dapat mengambil sebanyak 10 persen
                           untuk  persiapan  hari  tua.  Pengambilan  JHT  30  persen  untuk  membantu

                           pembiayaan perumahan

                           d.  Socioeconomic Trends

                                  Perubahan lingkungan yang cepat dan berkembang baik di tingkat lokal

                           maupun  global,  mendorong  rumah  sakit  untuk  melaksanakan  berbagai
                           perubahan.  Mengingat  perubahan  yang cenderung  semakin  cepat  dengan

                           munculnya berbagai kebijakan pemerintah, teknologi, perekonomian, perilaku
                           konsumen,  pertumbuhan  pasar,  strategi  pesaing  dan  faktor-faktor  lain yang

                           mengakibatkan situasi persaingan semakin tajam, maka dibutuhkan strategi yang

                           tepat dalam mengelola pelayanan kesehatan di rumah sakit (Tjiptono, 2005).

                                  Rendahnya penggunaan fasilitas kesehatan sering disebabkan oleh faktor
                           jarak antara fasilitas tersebut dengan masyarakat yang terlalu jauh (baik jarak

                           secara fisik maupun sosial), tarif yang tinggi, pelayanan yang tidak memuaskan

                           dan sebagainya (Mamik, 2010).
                                                              62
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79